Mohon tunggu...
Chelsea Dimare Steni
Chelsea Dimare Steni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inggris dalam Merespon Wabah Monkeypox: Sebuah Ancaman Keamanan Kesehatan

3 Desember 2023   21:33 Diperbarui: 3 Desember 2023   21:37 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak tahun 2022 hingga 2023 saat ini telah tersebar wabah global mpox. Mpox (monkeypox) sendiri merupakan penyakit yang hadir akibat dari adanya virus monkeypox, yang dihasilkan oleh sebuah spesies dari genus Orthopoxvirus. Monkeypox sendiri memiliki gejala yang ditandai dengan demam, nyeri otot, sakit kepala, sakit punggung, merasa lemas, pembengkakan kelenjar getah bening serta adanya ruam. Ruam ini dapat dimulai dalam satu hingga tiga hari sejak demam. Ruam pada kulit ini lalu akan berkembang dari bintik merah seperti cacar, lepuh dengan berisi cairan bening, lepuh dengan berisi nanah, kemudian mengeras lalu rontok. Ruam mpox sering disalahartikan dengan sifilis atau herpes. Tentunya dengan gejala seperti ini akan sangat menggangu kenyamanan dan kesehatan bagi penderitanya. Monkeypox atau yang juga dapat diartikan dengan virus cacar monyet ini ditemukan pertama kali di Denmark (1958) pada monyet yang dipelihara dengan dasar penelitian. Kasus mpox yang terjadi pada manusia pertama kali ditemukan terjadi pada anak laki-laki yang berusia sembilan bulan di Republik Demokratik Kongo di tahun 1970. Setelahnya dilakukan upaya pemberantasan penyakit cacar ditahun 1980 salah satunya dengan vaksinisasi yang dilakukan oleh seluruh negara-negara, mpox terus mengalami kasus kenaikan di Afrika tengah, timur dan barat. 

Kemudian ditahun 2022 terjadi kemunculan kembali wabah ini yang dilaporkan oleh banyak negara tidak hanya di Afrika. Dalam publikasi WHO 20 Oktober 2023 juga memaparkan bahwa saat ini di dunia telah ditemukan 91.123 kasus mpox. Inggris termasuk negara dengan konfirmasi yang banyak atas kasus cacar monyet atau monkeypox. Berdasarkan data yang didapat dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menunjukkan bahwa per tanggal 8 Agustus 2022, terdapat 2.914 kasus monkeypox yang terkonfirmasi dan 103 kasus monkeypox yang sangat mungkin terjadi di Inggris. Dengan total 3,017 total keseluruhan kasus. Juga per tanggal 30 November 2022 ditemukan 3,725 kasus. Merespon ancaman keamanan kesehatan nya, Inggris bersama lembaga kesehatannya telah mengambil langkah-langkah preventif serta menerapkan startegi yang bertujuan untuk memberhentikan penularan monkeypox (mpox). Strategi Inggris ini bertujuan untuk menghilangkan penularan mpox dari orang ke orang (sebelumnya disebut cacar monyet) di Inggris. Strategi ini memaparkan 8 tindakan utama yang sedang dilakukan untuk meminimalisir dampak buruk virus ini dan strategi ini telah disepakati dan melibatkan kerjasama antara 4 lembaga kesehatan masyarakat Inggris yaitu :

  • Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA)
  • Kesehatan Masyarakat Skotlandia
  • Kesehatan Masyarakat Wales
  • Badan Kesehatan Masyarakat (Irlandia Utara)

Selain itu Intervensi kesehatan masyarakat atau Public Health Intervention diperlukan untuk mencapai tujuan strategi. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada 8 kategori intervensi berikut:

  • Keterlibatan masyarakat dan komunikasi risiko, yang bertujuan untuk menghindari stigma dan mengurangi kesenjangan sosial termasuk masyarakat yang kurang terlayani, terutama mereka yang tidak secara rutin terlibat dalam layanan kesehatan
  • Vaksinasi
  • Penemuan kasus yang cepat dan akurat
  • Manajemen klinis kasus dan terapi (yaitu untuk mengetahui cara terbaik untuk merawat pasien)
  • Kasus pada masyarakat dan manajemen kontak
  • Pengawasan tingkat populasi
  • Penelitian dan evaluasi
  • Kolaborasi Global, Kolaborasi global untuk meminimalkan jumlah kasus secara global.

Melalui UKHSA juga telah dirincikan rencana 4 negara Inggris untuk terus mengurangi penularan mpox selama tahun 2022-2023. Strategi ini dilandaskan pada respons sistem yang kuat sepanjang tahun 2022 dan memperkuat posisi saat ini serta memiliki tujuan jangka panjang untuk memberhentikan penularan mpox di Inggris. Mengingat saat ini mpox sudah termasuk wabah global, eliminasi Inggris kemungkinan akan memakan waktu lama. Sasaran strategis selama 2022-2023 difokuskan pada:

  • mengurangi bahaya
  • menekan penularan di Inggris saat ini
  • meminimalkan penularan di Inggris dari kasus impor
  • berkontribusi pada pengurangan beban global

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) jugadengan cepat bekerja sama dengan lembaga profesional, seperti Asosiasi Kesehatan Seksual dan HIV Inggris (BASHH) dan Asosiasi HIV Inggris, organisasi sektor ketiga, termasuk Terrence Higgins Trust (THT) dan Stonewall, aplikasi seperti Grindr, dan komunitas relevan lainnya untuk mengembangkan strategi komunikasi serta keterlibatan masyarakat untuk mendukung penemuan kasus dan menghapus stigma negatif.

UKHSA dan Lembaga layanan kesehatan nasional Inggris (NHS) juga menyatakan bahwa telah ada prosedur pengendalian infeksi yang mapan dan kuat untuk menangani kasus penyakit menular ini dan prosedur akan diikuti secara ketat dan dapat meminimalisir resiko terhadap masyarakat umum. Selain itu Inggris melalui UKHSA pada upaya memperkuat keamanan kesehatannya dalam merespon wabah mpox telah membeli telah membeli hampir 30.000 dosis, dan ditahun 2022 membeli lebih dari 100.000 dosis tambahan vaksin cacar yang memungkinkan lebih banyak orang mendapatkan vaksinasi guna mencegah infeksi dan membatasi penularan virus. Vaksinasi telah memainkan peran penting dalam melindungi masyarakat dari virus mpox serta mengurangi jumlah kasus. Hingga ditahun 2023, Vaksinasi terus dilakukan, masyarakat yang telah memenuhi syarat namun belum menerima 2 dosis vaksin dianjurkan untuk datang dan mengambil dosis pertama dan/atau dosis kedua. Melalui wabah Monkeypox menunjukkan pentingnya keamanan kesehatan dilakukan tidak hanya oleh suatu negara akan tetapi dengan kerja sama antar lembaga dan masyarakat. Walau hingga saat ini metode pengobatan yang spesifik untuk wabah mpox masih terbatas pada tahap pengembangan dan lebih bersifat suportif dan simptomatis, Inggris telah menunjukkan upaya dan keberhasilannya untuk berkomitmen dalam menjaga keamanan kesehatan di negaranya serta melindungi kesehatan masyarakatnya juga turut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan wabah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun