Kartini Membuka Era!
"Peran perempuan menembus batasan dan stereotip dalam kepemimpinan"
Di kalangan aktivis perempuan, bursa Pilkada Jawa Timur mendapatkan banyak perhatian publik. Tidak hanya itu, sejumlah para aktivis menyatakan, ini adalah sejarah baru dalam peraturan politik Indonesia bahwasanya ketiga calon gubernur jawa timur merupakan aktivis perempuan dan pejuang kesejahteraan sosial yang selama ini sudah teruji kinerjanya serta pernah menjabat sebelumnya di otoritas pemerintahan.
Mereka adalah Luluk Nur Hamidah dan Khofifah Indar Parawansa adalah seorang aktivis perempuan yang berasal dari golongan organisasi perempuan muslim yang aktif dalam sebuah partai. Khofifah Indar Parawansa merupakan alumni dari Universitas Airlangga dan pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.Â
Sedangkan Tri Rismaharani, adalah dari kalangan ASN yang banyak bekerja untuk isu kesejahteraan sosial serta pernah menjabat menjadi Wali Kota Surabaya dalam 2 periode.
Dari adanya isu tersebut, calon pemimpin biasanya didominasi dari kalangan laki-laki namun untuk periode tahun ini atmosfer poltik tengah berputar terbalik dari arah biasanya. Kemanakah peran pria dalam dominasi Pilkada Jawa Timur? Justru pada Cawagub yang biasanya di dominasi oleh kaum perempuan malah terbalik terisi dengan dominan para laki-laki. Ini menjadi hal baru dalam pemerintahan. Dominasi perempuan dalam Pilkada menjadi suatu hal yang cukup jarang terjadi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
Dalam Pilkada Jatim 2024, Khofifah-Emil merupakan kandidat pertama serta pendukung terbanyak oleh beberapa partai yaitu sebesar 15 partai. Menurut data survei menunjukan bahwa kandidat Khofifah-Emil paling unggul sebesar 26,8%. Sementara, pasangan Cagub-Cawagub Pilkada  Risma-Gus Hans di usung oleh salah satu partai yang cukup terkenal di kalangan masyarakat yaitu oleh PDI-P
Nama Risma memang tidak asing di telinga warga Jawa Timur terutama Kota Surabaya. Ia sebelumnya telah menjabat sebagai Wakil Kota Surabaya selama dua periode berturut-turt pada tahun (2010-2020). Tak heran jika pendukung calon pasangan Risma-Gus hans tidak kalah jauh oleh pasangan Khofifah-Emil. Elektabilitas Risma mencapai 13,6% tepat di bawah Khofifah.
Untuk pasangan  Luluk-Lukman menjadi nama terakhir yang muncul dalam Pilkada Jatim 2024 yang di usung oleh Partai PKB dalam hari terakhir pendaftaran. Dari ketiga calon kandidat, Luluk merupakan satu-satunya kandidat yang Namanya tidak masuk ke dalam survei, Mengapa demikian? Sedangkan elektabilitas pasangan Luluk-Lukmanul Hakim berada di posisi ke tiga sebesar 3,8%
Bedasarkan pandangan politik, tiga bakal Calon Gubernur  Jawa Timur dari kalangan perempuan menunjukan bahwa dinamika politik di wilayah Jawa Timur sudah tidak terikat oleh isu gender dimana perempuan di anggap rendah oleh masyarakat yang mengakibatkan kesetimpangan sosial gender dan perempuan di anggap tidak berhak menjadi seorang pemimpin.Â
Padahal eksistensi perempuan dalam menjadi seorang pemimpin lebih dominan daripada laki-laki.Â