Mohon tunggu...
Chelsea aditya Putri
Chelsea aditya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Limbah Plastik Terhadap Pelestarian Sungai Bengawan Solo

16 Desember 2024   18:39 Diperbarui: 16 Desember 2024   18:39 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

 Aliran Sungai Bengawan Solo sudah terkenal sejak masa prasejarah, yaitu sejak sungai tersebut memiliki hulu di kaki Gunung Merapi purba di selatan Jawa dan bermuara di Pantai Selatan, hingga kemudian berpindah muara di Pantai Utara. Sungai Bengawan Solo ternyata menyimpan potensi masa lalu sebagai jalur perekonomian, perdagangan, dan transportasi yang tidak banyak diekspos. Penggalian sejarah Sungai Bengawan Solo belum sepenuhnya dimunculkan dan masih dalam penelitian lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historiografi dengan menekankan pada penggunaan beberapa literatur yang bersumber dari buku teks, jurnal ilmiah, dan lainnya. Melalui kajian ini, diketahui bahwa Sungai Bengawan Solo memiliki fungsi vital sebagai basis perekonomian, perdagangan, dan transportasi dari masa Kerajaan Majapahit hingga abad ke-19. Vitalitas fungsi Sungai Bengawan Solo perlu dijadikan sebagai salah satu materi pembelajaran sejarah mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran mengenai potensi sejarah lokal di suatu wilayah, khususnya di Surakarta.

1.PENDAHULUAN

Pencemaran limbah plastik merupakan salah satu tantangan lingkungan yang paling mendesak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Limbah plastik yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari air, tanah, dan udara, memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap ekosistem dan kesehatan manusia. Menurut World Resource Institute (WRI), Sungai Bengawan Solo, yang mengalir sepanjang 600 km melalui beberapa provinsi di Pulau Jawa, menjadi salah satu sumber pencemar laut akibat limbah plastik, dengan estimasi 32.500 ton sampah per tahun yang mengalir ke laut.

Sungai Bengawan Solo memiliki peran vital dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya. Selain sebagai sumber air bersih bagi jutaan penduduk, sungai ini juga digunakan untuk irigasi pertanian, perikanan, dan berbagai kegiatan industri. Namun, peningkatan jumlah limbah plastik yang masuk ke sungai ini telah menyebabkan degradasi kualitas air dan kerusakan ekosistem perairan. Akumulasi limbah plastik tidak hanya mengancam kelangsungan hidup flora dan fauna, tetapi juga membahayakan kesehatan masyarakat yang bergantung pada sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

Pencemaran ini sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga, dengan penelitian menunjukkan bahwa sekitar 43% beban pencemaran di Sungai Bengawan Solo berasal dari sampah rumah tangga. Selain itu, limbah dari sektor pertanian dan industri juga berkontribusi signifikan terhadap pencemaran. Di antara kabupaten yang dilintasi oleh sungai ini, Kabupaten Lamongan tercatat sebagai daerah dengan beban pencemaran tertinggi.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk program pembersihan sungai, edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah, serta penerapan regulasi lingkungan. Namun, tantangan dalam pengelolaan limbah plastik masih sangat besar. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai dampak limbah plastik dan keterbatasan dalam sistem pengelolaan sampah yang efektif menjadi hambatan utama dalam upaya pelestarian lingkungan.

Selain itu, dampak pencemaran limbah plastik terhadap kesehatan manusia semakin mengkhawatirkan. Mikroplastik telah terdeteksi dalam tubuh ikan yang hidup di sungai tersebut, dan ikan-ikan ini berpotensi masuk ke dalam rantai makanan manusia. Hal ini menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang bagi masyarakat yang mengandalkan ikan sebagai sumber protein.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pencemaran limbah plastik di Sungai Bengawan Solo serta mengevaluasi dampaknya terhadap ekosistem sungai dan kesehatan masyarakat. Dengan memahami masalah ini secara mendalam, diharapkan dapat ditemukan solusi yang efektif untuk mengurangi pencemaran plastik. Hasil penelitian diharapkan memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam merumuskan kebijakan dan strategi yang lebih baik untuk pelestarian lingkungan sekitar Sungai Bengawan Solo.

2.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan empiris dengan metode deskriptif kualitatif untuk memahami dampak limbah plastik. Dilakukan di beberapa titik sepanjang Sungai Bengawan Solo, dengan fokus pada daerah yang terpengaruh pencemaran limbah plastik. Teknik Pengumpulan Data yang kami lakukan yaitu ada Observasi Lapangan Mengamati kondisi sungai dan keberadaan limbah plastik, wawancara Melakukan wawancara dengan masyarakat dan pihak terkait, dan Mengumpulkan data persepsi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun