Surabaya, 02 Juni 2024
    Dalam upaya mencapai kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, pembangunan berkelanjutan menjadi faktor kunci yang tak terhindarkan. Salah satu aspek yang memerlukan perhatian serius adalah kondisi lingkungan di kota dan pemukiman. Sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya, kota memiliki peran vital dalam perkembangan masyarakat. Namun, pertumbuhannya yang seringkali tidak terkendali seringkali berdampak buruk pada lingkungan dan kualitas hidup penduduk. Untuk menghadapi tantangan ini, kerja bakti muncul sebagai salah satu solusi nyata yang dapat diadopsi oleh seluruh masyarakat, baik dari berbagai lapisan.
   Menurut Arifin (Hardiana, 2018: 501), kebersihan adalah keadaan yang terlihat bersih, sehat, dan menarik. Lingkungan yang bersih adalah hak fundamental bagi setiap individu untuk mencapai kesehatan dalam kehidupannya. Apapun yang terjadi di sekitar lingkungan akan berdampak pada keberlangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk lainnya. Untuk menjaga kebersihan lingkungan, penting bagi manusia untuk memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai makhluk berpikiran.
   Berdasarkan deskripsi tersebut, Mahasiswa MBKM BKP Proyek Kemanusian Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berupaya secara aktif untuk memberikan kontribusi positif. Melalui program kerja bakti yang berfokus pada masalah lingkungan yang ada di Kota Surabaya, khususnya di Pesantren Jauharotul Hikmah tepatnya di Jalan Putat Jaya Timur IV B No. 25-29  dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, mahasiswa UNTAG Surabaya berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan lingkungan yang dikemas dalam kegiatan kerja bakti bersama santri-santri Pesantren Jauharotul Hikmah. Kegiatan tersebut berlangsung pada Hari Minggu, tepatnya pada tanggal 02 Juni 2024.
    Kegiatan kerja bakti tersebut bukan hanya tentang membersihkan lingkungan, tapi juga bertujuan untuk mengedukasi pemilahan sampah organik dan anorganik pada santri-santri Pesantren Jauharotul Hikmah Surabaya. dengan menyediakan 2 macam tong sampa organik dan anorganik. Karena dilansir dari data tiap tahun sampah semakin meningkat. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya membeberkan data komposisi sampah domestik maupun non domestik di Surabaya pada tahun 2021 sebesar 578.169 ton per tahun atau 1.585 ton perhari. Dari jumlah sampah ini sebanyak 314.003,58 ton (54,31 persen) adalah sampah organik, sementara 264.168,42 ton (45,69 persen) adalah sampah anorganik yang terdiri dari 109.852,11 ton sampah plastik; dan 154.316,31 ton sampah anorganik lainnya.Dengan kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pemilahan sampah, generasi muda memiliki potensi besar untuk mengubah perilaku masyarakat secara keseluruhan. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan praktik-praktik ramah lingkungan, termasuk pemilahan sampah, di komunitas mereka. Dan mendaur ulang sampah anorganik agar dapat membantu menurunkan presntase sampah anorganik di Surabaya.
      Dengan melaksanakan kegiatan pemilahan sampah organik dan anorganik, mahasiswa MBKM BKP Proyek Kemanusiaan dari Fakultas Psikologi UNTAG Surabaya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar kuhususnya di Pesantren Jauharotul Hikmah. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi warga sekitar.
     Melalui upaya pemilahan sampah ini, mahasiswa bertujuan untuk mempromosikan kesadaran lingkungan dan praktik yang ramah lingkungan di komunitas sekitar. Dengan demikian, mereka berharap dapat membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, seperti pencemaran tanah dan air, serta mengurangi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir.
Oleh :
Kelompok MBKM BKP Proyek Kemanusian Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H