Mohon tunggu...
Che Chep
Che Chep Mohon Tunggu... -

peminat masalah-masalah perburuhan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dibalik Rencana Kebijakan SBY Menaikkan Harga BBM

13 Juni 2013   20:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:04 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalih kenaikan harga BBM adalah alasan klasik pemerintah yang usang, sesunguhnya karena monopoli minyak dalam negeri oleh perusahaan asing milik imperialis lah sebab utama kenaikan harga BBM.

Sudah dapat dipastikan bahwa pada bulan Juni ini (17/6/13) pemerintah akan mengumumkan secara resmi kenaikan harga BBM bersubsidi (kompas, 4 Juni 2013). Hal itu sesuai dengan selesainya rapat paripurna soal Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP 2013) di DPR.

Kenaikan harga BBM di Indonesia, sejatinya tidak terlepas dari intervensi kapitalisme monopoli (Imperialisme) yang terus memaksa rezim boneka untuk melakukan penghapusan atas subsidi bagi rakyat. Kenaikan tersebut, telah menjadi akibat lansung dari dominasi Imperialisme yang terus melakukan monopoli atas tanah, bahan mentah dan sumberdaya alam di Indonesia, termasuk monopoli atas sumberdaya energi dan mineral.

Demikian pula halnya dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok rakyat merupakan akibat lansung dari kenaikan harga BBM, sekaligus sebagai cerminan hancurnya sektor agraria sebagai fundasi ekonomi nasional; yakni masalah yang tidak bisa dipisahkan dari perampasan dan monopoli tanah serta monopoli produksi pangan di tangan industri imperialis dan borjuasi komprador. Seluruh kebijakan anti rakyat dan anti nasional tersebut secara politik terletak di tangan SBY dan kapitalis birokrat dibawahnya. Itulah mengapa kapitalisme birokrat merupakan musuh rakyat yang harus dilawan karena menjadi gerbang legitimasi politik dan hukum bagi imperialisme dan feodalisme secara syah mencekik nasib rakyat Indonesia semiskin-miskinnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun