Mohon tunggu...
Chandra Alit
Chandra Alit Mohon Tunggu... -

Hanya rakyat biasa yang sedih melihat kondisi Indonesia hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah Tua

11 Februari 2014   12:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ini,

Tak ku lihat lagi cahaya mentari menembus jendela rumah

Cahaya yang biasa membangunkanku ketika fajar tiba

Kini yang ada hanya bangunan baru disamping rumah

Dindingnya membentengi silau cahaya mentari

Begitu dekat, begitu rapat

Hingga aku sadar,

Mentari slalu bersinar

Membangunkan jiwa yang terlelap

Membakar semangat, yang terlena dalam pangkuan gelap

Namun tak demikian dengan rumah ini

Rumah yang dingin dengan segala gelapnya

Rumah tanpa cahaya mentari dipagi ini

Rumah yang dapat melelapkanmu dalam gelapnya

Hingga tak sadar, hari telah terang

Untuk lanjutkan perjuangan hari ini

Maka, akan ku putuskan

Terang dan gelap tak akan membuatku terlena

Tak akan meredam semangatku

Tak hentikan langkahku

Untuk keluar

Menyambut pagi dengan kilau cahaya keemasan sang mentari

Tinggalkan dingin dan gelap, melangkah pasti

Ayo bangkit dan bergerak, kawan

Karna ku tau, bukan hanya aku yang tinggal di rumah ini

Maka bergeraklah bersama

Seirama dalam satu nada

PEMBEBASAN...

Keep Fight for FREEDOM

Bogor, 5 Januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun