Dari  segala penjuru,
Mulai  terdengar lenguh lesu-mu.
Engkau menelungkup dengan segala kesusahan-mu
Bilur dan penat di wajah-mu
Sesak sepanjang nadi-mu
Kau tanyakan kepada sahabat-mu;
Apa arti luka-mu?
Namun ia membisu
Wajahnya dibenamkan dalam diam dan kehampaan menelan-nya
Buram wajah-nya
Urat-urat darahnya mulai mencuat dari kekurangan energi-nya
Kekurangan asupan-nya
Ia kelaparan dalam penantian-nya
Dan menunggu kapan reda hujan kepanikan-nya?
Kapan selesainya kegetiran-nya?
Sungguh sakit diri-nya
Belum sembuh luka-nya
Kembali terluka diri-nya
Tak berbentuklah diri-nya
 Mulai bergelimangan darah-nya.
Dan Engkau
Sekarang engkau menyendiri
Engkau menangis sendiri
Lukamu hanya engkau yang tahu sendiri
Sampai kapankah engkau sendiri?