Saat belajar sekarang aku menjadi kurang fokus, tidak tahu kenapa kok mataku pengennya liatin si dia ya (bukan si dia resmiku:() mungkin bener ya mata akan mengarah kemana hatinya tertuju. Pernah satu waktu, saat guru sedang menerangkan rasanya tiba-tiba dingin lalu bulu kuduk ku merinding. Pelan-pelan ku lihat ke arah belakang , dan "Aaaaahhhhhhhh" Rahel seperti melihat ke arahku. Bangkunya memang dibelakangku hanya beda barisan. Ku lihat sorot matanya kala itu berbinar-binar Ya allah senang dan girangnya aku. Eh tapi gak tahu siapa yang perisis nya dia pandang karna saat aku menengok di langsung memalingkan pandangannya. Pikirku saat itu bodo amat lah siapa yang sebenarnya dia lihat pokonya aku senang saja titik.
Tak ada yang tahu perasaanku pada Rahel aku cukup mencurahkan perasaanku hanya dalam buku harianku. Sambil terus menulis doa-doa panjang semoga allah perkenankan dia menjadi Si Diaku. Si dia yang bisa aku ceritakan pada kawan-kawanku.
Saat mata pelajaran IPS kami diberi tugas kelompok. Dan sangat girangnya aku kelompok ku bersama Rahel dan semua anggota kelompok sepakat akan mengerjakan tugasnya di rumah ku. Artinya Rahel bakal ikutan dateng (Assyyek) nanti aku kenalin ke ibuku. Biarlah sekarang aku kenalin ke ibu sebagai "Teman sekolah" nanti suatu saat aku kenalin jadi "Teman hidupku".
  Sayangnya saat kerja kelompok di rumahku Rahel tidak bisa datang. Tugas selesai temanku pamit pulang  tiba-tiba Rahel datang bersama Ali (telat ah telat) karna tugasnya juga selesai mereka ikut langsung pulang.
  Beberapa bulan berlalu aku mendengar kabar Rahel menyukai Gita adik kelasku dari kelas 7A. Ya Allahsaat itu kecewa sekali rasanya, pertama kali aku merasakan hatiku sakit, seperti terserang badai dashyat yang menghancurkan. Tolonglah harus bagaimana aku, hilang semua harapanku, semangatku menurun. Semuanya jadi tak Asyik ah hanya karna kabar burung itu.
  Karna terlalu berat memikirkan dia yang tak memperdulikanku, akuterkena penyakit DILGABER (Dillanda Galau Berat). Unggahan foto dan statusku di media sosial penuh dengan kata-kata menyedihkan. Sampai kakakku bilang,
"Status kamu pada lebay ih, kalo lagi sakit hati jangan ditunjukin sama orang apalagi updet-updet lebay gitu!"
Lalu aku jawab saja,
"Tidak ada yang Lebay dalam cinta, Lebay itu milik logika. Sedangkan cinta adanya dalam hati."
Kata kakakku, "Dih emang dasar generasi micin".
  Tingkat kegalauanku bertambah saat hari kenaikan kelas peringkatku menurun sangat jauh. Aku dimarahi ayah dan ibuku. Aku sendiri pun menyesal. Cinta melayang prestasi pun hilang.