Tapi benar juga setiap ada tugas kelompok aku selalu satu kelompok dengan dia.
  Setelah itu setiap kali dia tidak bisa sekolah dia memberi tahuku agar tidak di alpakan. Pernah beberapa kali dia membohongiku dia bilang tidak bisa sekolah katanya sakit, kemudian sore harinya kata Diana teman sekelas kami juga dia melihat si Buba main dengan teman-temannya. Emang dasar anak nakal. Kemudian aku mengirim pesan padanya,
" Besok sekolah?"
" Sekolahlah, kenapa kangen yaa? "
"Dih Gr amat, tadinya kalau gak sekolah mau di tanpa keterangan aja. Ngomongnya sakit tapi main kuat"
"Halah ngaku aja orang kaangen tu gitukata siapa aku main? Kapan?"
"kata orang ada yang liat kamu kemarin sore main katanya"
"Enggak aku ini beneran sakit. Kemarin aku gak kemana-mana"
  Tak tahulah siapa yang jujur dan bohong waktu itu. Bukan urusanku. Tapi setelah aku makin mengenalnya dan sering berkomunikasi dengannya ada sisi berbeda dari dirinya.
  Walaupun dia nakal tapi dalam beribadah dia rajin, dan sangat menyayangi adik-adiknya. Dan cukup baik, saat aku sakit tidak bisa masuk sekolah dia mengirim pesan,
"Gimana Sa udah sehat?"