Cyril Lodowic Burt terlahir di London, Inggris pada 3 Maret tahun 1883 serta meninggal pada 10 Oktober tahun 1971 di London, Inggris. Pasca sepeninggalnya, psikolog Cyril Burt dipuja sebagai salah satu "bintang paling cerdas" dalam disiplin ini. Ia merupakan seorang psikolog pertama yang diberi tugas oleh suatu instansi (sekolah) serta ditunjuk sebagai seorang psikolog di London County Council pada tahun 1913. Prestasi yang diperolehnya termasuk beasiswa British Academy dan lebih dari 350 artikel yang telah diterbitkan dalam perjalanan kariernya selama kurang lebih 60 tahun. Lalu, enam tahun kemudian, reputasi yang dimiliki oleh Burt hancur  berkeping-keping. Dihancurkan oleh semakin banyaknya bukti yang terkuak bahwasanya ia telah melakukan penipuan ilmiah yang sistematis.
Kejatuhan reputasi Burt setelah kepergiannya merupakan sebuah kisah yang rumit, tetapi pada dasarnya ia tampaknya telah mendasarkan studi klasiknya tentang kembar monozigot (identik) yang dipelihara terpisah (MZA) pada data palsu untuk memperkuat klaimnya bahwa kecerdasan sebagian besar merupakan fenomena yang diwariskan.
Guna memahami apa yang terjadi, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah bahwa skor tes IQ dari kembar monozigot sangat berkolerasi. Inilah yang diharapkan jika kecerdasan sebagian besar ditentukan oleh gen seseorang, tetapi yang terpenting adalah apa yang diharapkan jika kecerdasan adalah produk lingkungan, karena anak kembar akan cenderung dibesarkan bersama. Inilah titik yang membuat kembar monozigot yang dipelihara terpisah menjadi debu emas bagi para psikolog yang menyelediki mengenai kecerdasan sebagai sesuatu yang dapat diwariskan. Jika "hereditarian" benar, bahwa kecerdasan memiliki komponen genetik yang besar, maka kita masih akan mengharapkan skor IQ MZA yang sangat berkorelasi.
Inilah yang nampaknya telah dibangun oleh Burt dalam tiga studi kunci tentang MZA, yang semuanya menunjukkan bahwa pasangan kembar identik yang dipelihara terpisah memiliki skor IQ yang sangat mirip. Studi-studi ini dianggap sebagai bukti yang sangat penting.
Sayangnya, penelitian oleh psikolog Leon Kamin, yang dilakukan tak lama setelah kematian Burt menemukan masalah dengan datanya; yaitu, bahwa temuan Burt terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Sederhananya, tiga studi Burt melaporkan hasil yang identik, terlepas dari kenyataan mereka diterbitkan terpisah bertahun-tahun, dan meskipun studi terakhir mencakup kembar tiga kali lebih banyak daripada studi pertama. Ini adalah ketidakmungkinan statistik yang nyata, yang bersama-sama dengan sejumlah anomali lain, membuat para peneliti menyimpulkan bahwa Burt pasti telah memalsukan datanya.
Tidak semua orang setuju, tetapi yang pasti adalah bahwa hasil studi Burt sekarang tidak dapat dianggap sebagai temuan ilmiah yang dapat diandalkan keabsahannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H