Sungsang IV, Banyuasin (Februari 2025) - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Desa Sungsang 4 berlangsung dengan semangat, menarik, islami dan edukatif. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penerapan sosial emosional learning (SEL) dalam pembelajaran PAI di SDN 3 Banyuasin II
Pembelajaran Sosial Emosional (SEL) adalah pendekatan pendidikan yang membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial-emosional. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru PAI di SD Negeri 3 Banyuasin II, ditemukan bahwa metode pengajaran konvensional cenderung kurang efektif dalam mengatasi stres akademik siswa. Oleh karena itu, pendekatan Social Emotional Learning (SEL) dianggap relevan untuk membantu siswa mengelola emosi dan meningkatkan rasa percaya diri dalam belajar. Program Social Emotional Learning diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan kesadaran diri dalam belajar, mengurangi tekanan emosional, serta meningkatkan keterlibatan dan pemahaman mereka dalam pembelajaran PAI. Metode pembelajaran SEL dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti Menugaskan siswa membuat jurnal atau menulis tentang perasaan dan pemikiran mereka, Meminta siswa bermitra dengan siswa lain, Menerapkan pelajaran SEL ke dalam mata pelajaran lain, Memanfaatkan diskusi kelompok dengan model dan media pembelajaran lain terutama pembelajaran PAI.

Kegiatan ini dijalankan dalam beberapa sesi selama beberapa minggu, dengan setiap sesi berlangsung sekitar 10-15 menit sebelum atau sesudah pembelajaran PAI. Pembelajaran Sosial Emosional (SEL) pada pelajarn PAI dilakukan dengan berbagai pendekatan, seperti permainan, diskusi, dan kegiatan kolaboratif. SEL dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah secara khusus atau sebagai tema yang berulang. Pada awalnya, beberapa siswa kurang antusias dan sulit berkonsentrasi saat praktik mengatasi emosional dan kurang percaya diri. Namun, seiring waktu, mereka mulai merasa lebih nyaman dan menunjukkan peningkatan dalam fokus belajar.
Dari pelaksanaan Pembelajaran berbasis sosial emosional learning ini Siswa yang sebelumnya kurang percaya diri dan tidak fokus menunjukkan peningkatan dalam konsentrasi belajar, tingkat emosional dan tingkat percaya diri meningkat, yang terlihat dari hasil kuesioner sebelum dan sesudah program. Siswa lebih mampu mengontrol emosi mereka dalam menghadapi tantangan akademik. Interaksi siswa dengan guru menjadi lebih positif karena suasana kelas lebih kondusif. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru serta siswa, pembelajaran berbasis sosial emosional learnin dinilai cukup berhasil dalam mengurangi tekanan emosional dalam akademik dan meningkatkan efektivitas pembelajaran PAI di SD Negeri 3 Banyuasin II.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis Social Emotional Learning (SEL) memiliki dampak positif dalam mengurangi tekanan emosional sosial siswa di SD Negeri 3 Banyuasin II, khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Metode pengajaran konvensional yang cenderung bersifat verbalistik terbukti kurang efektif dalam mengatasi stres akademik, sehingga penerapan SEL menjadi alternatif yang relevan untuk membantu siswa mengelola emosi, meningkatkan rasa percaya diri, dan memperbaiki fokus belajar .

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI