Mohon tunggu...
Chatarina Apri
Chatarina Apri Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seseorang yang sangat ingin membagikan dunia saya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siapa yang Bertugas Memupuk Keinginan Belajar Siswa?

28 Oktober 2024   21:44 Diperbarui: 28 Oktober 2024   21:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan tidak melulu tentang berapa jumlah siswa dalam sebuah sekolah mampu meraih profesi-profesi penting di dunia. Lebih dari itu pendidikan diharapkan menjadikan siswa memiliki keinginan untuk terus belajar. Sehingga keinginan belajar tersebutlah yang nantinya akan membawa mereka sampai pada sesuatu yang dicita-citakan. Namun, keinginan belajar yang seharusnya ada pada diri setiap siswa seringkali timbul dan tenggelam, bukan lagi bak matahari dan bulan yang sering bergantian peran, rasa ingin belajar ini bahkan bisa benar-benar tenggelam dan tidak pernah ada yang tahu kapan akan timbul kembali. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Tentu hal tersebut didasari oleh banyak faktor yang bisa berasal dari dalam maupun dari luar diri seorang siswa. 

Keinginan belajar seorang siswa dipengaruhi oleh faktor eksternal, atau yang berasal dari luar dirinya. Hal tersebut bisa berupa dukungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Pentingnya dukungan keluarga sejak kecil sangat diperlukan untuk menjadikan anak memiliki kebiasaan belajar, dengan demikian tidak tumbuh keterpaksaan dalam diri anak ketika harus belajar. Melainkan akan selalu tumbuh keinginan belajar dari dalam dirinya. Begitupun dukungan dari sekolah, sebagai garda terdepan pendidikan nasional, sekolah seharunya menjadi rumah kedua yang nyaman untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa, sehingga Ia dapat menemukan rasa haus untuk terus belajar. Kemudian yang tidak kalah pennting adalah lingkungan masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa anak tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, sehingga penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak tumbuh dalam lingkungan masyarakat yang sehat, jauh dari pergaulan yang mudah menyesatkan. Ketiganya dapat dikatakan menjadi faktor utama dalam mendukung tumbuhnya keinginan belajar pada siswa. Kondisi siswa yang dipupuk oleh ketiga hal tersebut tentu akan berbeda dengan siswa yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Beralih dari faktor eksternal, adapun yang tidak kalah penting adalah faktor internal yang tumbuhnya dari dalam diri anak tersebut. Hal itu tentang bagaimana Ia mengelola dirinya agar memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu, tentang bagaimana caranya memperbanyak sumber belajar, dan bagaimana mengatur waktu untuk belajar. 

Setelah mengetahui faktor-faktor yang dapat menumbuhkan keinginan belajar siswa, apa yang akan dilakukan selanjutnya? Jika kita sebagai orang tua, tugas kita adalah memastikan bahwa kita mampu memberi dukungan kepada apa yang menjadi minat anak dalam belajar, baik itu berupa dukungan motivasi, pendampingan, maupun fasilitas belajar. Jika kita sebagai guru di sebuah sekolah, tugas kita adalah memberikan pendampingan siswa untuk mengumpulkan bekal ilmu sebanyak-banyaknya, agar nantinya cukup untuk mengantarkannya pada kesuksesan. Jika kita adalah bagian dari masyarakat, mari menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi setiap keluarga yang hidup dan bertumbuh di sekeliling kita. Jika kita adalah pelajar, tugas kita tentu mengerahkan seluruh kemampuan yang kita miliki agar mampu mengumpulkan sebanyak-banyaknya ilmu dan pengetahuan, hingga menjadi seorang manusia yang dapat berguna bagi manusia yang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun