Pagi menjemput, petang melayang
Senja menguning, malam menghilang
Wanita itu masih tertegun manis menjajakannya senyumnya
Menunggu sampai keramain menghilang
Secarik kertas selalu menemani setiap harinya
Bersama ribuan langkah kaki bersahutan
Hingga waktu menunjukkan pukul 23.00
Barulah ia bisa tertidur pulas
Sekarang ataupun esok sama saja
Ia harus tetap mencari uang
Peron tempat ia berbagi suka dan duka