Mohon tunggu...
Charles Marbun
Charles Marbun Mohon Tunggu... -

Suka menonton kartun apa saja. Ada filsafat sederhana dalam karya kartun: easy going

Selanjutnya

Tutup

Politik

Elektabilitas Ahok “Sangat Rendah”

11 Maret 2016   07:26 Diperbarui: 11 Maret 2016   07:47 3157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 [caption caption="Daeng Azis sang Gentlemen (Sumber foto: www.jabarpublisher.com)"][/caption]

Ada dua lembaga survey yang melakukan studi tentang elektabilitas Ahok, yaitu
Lembaga Survei Kedai KOPI dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Kedua duanya menghasil data bahwa angka elektabilitas Ahok “sangat rendah”

Berdasarkan hasil survey Kedai KOPI, Ahok memiliki tingkat keterpilihan 42,3 persen, sementara CSIS menyatakan angka elektabilitas Ahok adalah 43 persen. Untuk seorang “incumbent” atau pertahana atau yang sedang megang kekuasaan, angka ini “sangat rendah”

Lebih jauh dapat dikatakan bahwa Ahok “tidak istimewa” di mata warga DKI. Kasarnya, warga DKI “malu” punya gubernur seperti Ahok. Sangat terbalik dengan apa yang digembar gemborkan oleh media. Hampir 24 jam, media (elektronik, digital, cetak, audio) teriak teriak bahwa Ahok di “atas angin” atau Ahok akan menang telak lawan siapapun.

Di tempat lain, kalau kepala daerah yang sedang berkuasa mendapat angka elektabilitas di bawah 50%, artinya adalah bahwa sang kepala daerah yang akan mencalonkan diri untuk kedua kali harus berpikir ulang. Ini juga tanda bahwa si kepala daerah harus siap siap angkat koper meninggalkan rumah dinas walikota, bupati atau gubernur.

Hanya sebagai pembanding, Risma setahun sebelum pilkada kedua kota Surabaya, elektabilitasnya 85%. Kemudian, sebulan sebelum Pilkada kedua, elektabilitas Risma meningkat menjadi 87%. Angka ini dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan elektabilitas Ahok yang cuma 42 %.

Dengan modal elektabilitas Ahok yang cuma 42%, ada peluang besar, yaitu: siapapun bisa mengalahkan Ahok. Jangan jangan, Daeng Azis pun bisa mengalahkan Ahok.

Apalagi, kalau Daeng Azis meminjam “tim sukses” dari Babel yang tentu saja siapapun tahu bahwa Ahok KALAH di kampungnya sendiri. Dan mereka SANGAT tahu bagaimana cara MENGALAHKAN Ahok !!.

Orang Babel kok dilawan !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun