Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

B2 Versi Manggarai di Malam Tahun Baru dalam Acara "Teing Hang"

30 Desember 2020   18:56 Diperbarui: 30 Desember 2020   19:20 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir tahun momen yang spesial dalam hidup. Akhir tahun sebagai wujud rasa syukur dan doa. Maka, kita tidak boleh melewatkan malam yang spesial ini begitu saja. Kita mesti merayakannya meskipun sederhana. Di Manggarai dalam keluargaku biasanya di malam tahun baru ini dirayakan dengan sederhana. Acara "teing hang" (Memberi makan leluhur) salah satu wujud syukur dan doa. Dalam acara "teing hang" ini keluarga saya membuat masakan B2 untuk keluarga yang hadir.

Acara "teing hang" itu merupakan acara dalam budaya Manggarai. Dengan syukur dan doa atas rejeki dan hidup yang telah ada selama satu tahun yang lewat. Dalam acara ini yang dipakai untuk mempersembahkan sebagai sesajian kepada leluhur adalah ayam jantan yang bulunya berwarna putih.

Keluarga saya membuat B2 dengan resep yang sederhana. Pertama-tama memotong daging babi kecil-kecil. Setelah itu direbus dengan daun ubi singkong, di goreng kering dengan kecap dan dibakar dalam kayu bambu. Hasil dari olahan masakan ini sangat enak. Rebus daging babi ini cukup satu jam saja dan begitu juga dengan yang di goreng kering.

Daging B2 yang dibakar dalam kayu bambu ini juga sederhana. Potong bambu ukuran enam puluh centi meter. Kemudian dibersihkan isi bagian dalam bambunya. Dimasukan daun pohon tuak ke dalam pohon bambu itu. Setelah itu masukkan daging babinya yang sudah dicampur bumbu ke dalam bambu itu. Kemudian membakar daging yang sudah di dalam bambu itu. Biarkan selama kurang lebih satu jam juga. Aromanya daging ini sangat spesial dan membuat lapar.

Bumbu-bumbunya juga cukup sederhana. Kalau untuk daging babi yang direbus dengan daun singkong tidak membutuhkan bumbu yang banyak. Cukup dengan garam dan masako saja. Sedangkan untuk daging babi yang digoreng kering bumbunya hanya garam, bawang merah, putih dan kecap. Untuk daging babi yang dimasukkan ke dalam bambu, bumbunya kunyit, halia, garam, masako, sere dan juga bawang merah, putih.

Momen tahun baru sebagai momen yang ditunggu-tunggu oleh kaum keluarga. Selain menunya yang spesial juga kebersamaannya. Dalam acara makannya, lauk yang disediakan tadi tidak ada sisanya karena lezatnya. Kalian yang membaca artikel ini pasti ingin rasanya mencoba. Kalau mau coba ayo kunjung Manggarai.

Saya biasanya dalam acara tahun baru itu makan sampai kekenyangan. Saya pun sering makan nasi hanya dikit tapi makan daging B2 banyak. Aduh indah deh tahun baru di Manggarai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun