Ayah juga memberi bon ikan kepada petani-petani yang ada di kampung saya. Para petani dapat mengambil saja dulu ikannya dan bayarnya setelah hasil panen mereka laris terjual. Kalau petani membeli ikan di pasar yang jelas tidak ada sistem bon. Sistem dari ayah ini sangat membantu petani yang ada di kampung.
Bahkan dalam penjualannya terkadang ayah tidak meminta bayaran dalam bentuk uang ke petani yang di kampung kami. Ayah memaklumi bila hasil panen petani tidak terjual, sehingga ayah menerima sistem barter. Petani dapat membayar ikannya dengan hasil pertanian mereka sesuai dengan harga ikan dan harga barang pertanian itu.
Mendidik Keluarga
Ayah juga kerapkali mendidik keluarga besarnya untuk ikut berbisnis. Ayah mengajak kaum keluarga yang putus sekolah karena tidak mampu lagi orang tua membiayai mereka untuk berjual ikan di pasar. Ayah memberikan pelatihan ke mereka cara berbisnis ikan.
Ayah melatih mereka mulai dari cara membeli ikan pada nelayan di Labuan Bajo dan juga cara menjualnya ketika ikan sudah tiba di Ruteng tujuannya agar dapat memperoleh untung.karena biaya transportasi juga lumayan tinggi.
Ayah membagikan trik cara mengikat ikan kepada kaum keluarganya. Ikan yang terkecil dibagian dalam dan ikan yang besar di bagian luar. Ayah mengatakan kepada mereka bahwa ikan yang berukuran kecil yang kita beli di nelayan itu yang dapat membawa keuntungan yang besar bagi kita. Oleh karena itu, jika kita sebagai pemborok ikan sudah mendapatkan ikan dengan ukuran kecil, maka kita harus mencari ikan sejenis di nelayan lain yang ukurannya agak besar.
Trik seperti ini dipakai oleh mereka yang belajar berbisnis ikan pada ayah. Ayah mengatakan pada mereka yang terpenting kita tidak boleh mencari keuntungan yang melampau besar. Ingat juga dengan para pembeli yang tidak memiliki banyak uang. Itu pesan yang selalu disampaikan ayah.