Kita sudah memasuki bulan Desember 2020 dan tak terasa kita sudah sampai pada bulan terakhir dari tahun 2020. Di bulan ini ada momen spesial yang dinantikan oleh orang Katolik yaitu momen natal. Momen dimana umat Katolik menyambut kedatangan Sang Mesias Yesus Kristus. Momen natal juga sebagai momen berkumpul bersama anggota keluarga.Â
Di tahun sebelumnya, biasanya umat Katolik pada bulan Desember mulai sibuk dengan mempersiapkan pernak-pernik natal. Mereka mulai membeli dan mencari pernak-pernik natal yang terbaru. Tidak mengherankan jika suasana kebahagiaan terlihat di raut wajah mereka.
Berbagai hiasan di rumah yang dibuat oleh orang Katolik menjelang natal pada tahun sebelumnya adalah memasang pohon natal, memasang lampu kelap-kelip (lampu warna-warni) di depan rumah, memasang tulisan Merry Christmas di depan pintu, membuat kandang natal dan membuat bintang serta lampion. Hal ini dilakukan untuk menghias rumah agar terlihat indah dan mengambarkan bahwa keluarga itu betapa bahagianya di hari natal atau menyongsong natal.
Bukan hanya itu kado natal juga mulai ramai berdatangan. Kado natal spesial salah satunya adalah kue tar (kue yang bentuknya bulat). Kue ini sebagai kue spesial di hari natal. Orang-orang yang bertetangga selalu saling membagi kue-kue ini, meskipun mereka saling memiliki kue seperti itu. Mereka ingin menunjukkan rasa persaudaraan yang tinggi dan semangat berbagi.
Saya masih ingatperjalanan natal saya di kampung halaman di Manggarai empat tahun yang lalu. Saya bersama keluarga membeli pernak-pernik natal dan saya mulai menunjukkan kreativitas dengan memanfaatkan barang yang ada di sekitar rumah untuk di buat pohon natal. Saya memanfaatkan kerangka kayu kopi yang sudah di buang. Cara saya mendesain kayu ini:
Pertama, saya mengupas kulit kayu itu dan kemudian menjemurnya sampai kering.
Kedua, membeli hiasan natal kertas berwarna hijau dan memasang pada kerangka kayu kopi tadi.
Ketiga, memotong gabus-gabus sisa yang ada di rumah, di bulat persegi kecil dan bulat, kemudian dibungkus dengan kertas berwarna-warni.
Keempat, memasang lampu pada kerangka itu.
Jadilah pohon natal yang sederhana. Hal ini untuk menghemat pengeluaran membeli pohon natal yang mahal di toko.
Kemudian saya bersama teman-teman membuat kandang natal yang besar di kampung, dan setiap sore hari kami duduk disitu. Kami merasakan suasana yang sangat bahagia dan menurut saya suasana seperti meskipun sederhana sangat bermanfaat. Canda tawa dengan suasana kampung yang sejuk membawa suasana keharmonisan tersendiri bagi kami.