Dalam keluarga misalnya suami mabuk terus, sedangkan ekonomi keluarga melemah (makanan tidak ada, anak kelaparan) sedangkan suami hanya mabuk-mabukan. Hal ini dapat membuat istri mengambil langkah untuk cerai dan bahkan selingkuh. Cerai dan selingkuh tentu membawa persoalan tersendiri dan baru bagi orang yang bersangkutan, bahkan juga persoalan yang dapat menetes darah juga.
Dalam meminum alkohol ini menurut saya mungkin bisa bagi orang yang suka meminum alkohol dalam hal minum, tidak boleh minum sampai "tidak sadar dan lupa diri". minum alkohol harus ada takarannya dan tidak boleh sampai mabuk. Dapat dikatakan demikian. Ada orang yang mengatakan bahwa minum alkohol cukup satu seloki satu malam untuk membuat tidur lebih nyenyak, dan ini pun tidak setiap malam.
Ada juga yang mengatakan minum alkohol kalau sudah merasa diri mulai pusing, maka pulang untuk istirahat. Pertanyaannya kira-kira orang yang berkelahi setelah minum itu sebenarnya masih sadar atau sudah tidak sadar? Hal ini yang perlu kita ketahui untuk ditanyakan kepada orang-orang yang sering minum alkohol dan setelah itu bertengkar.
Ada sebuah cerita dalam hal alkohol ini: seorang bapak saat pagi, ijin ke istrinya untuk pergi ke kebun  bekerja. istri pun menyiapkan bekal untuk sang suami. Pada hari pertama dia sendiri yang membawa bekalnya. Dan saat pulang pun dia langsung tidur.
Setelah satu minggu kemudian, istri pun curiga dengan suaminya. Dan saat suaminya pergi kerja dia mengikutinya dari belakang, sesampai di kebun dia tidak melihat suaminya, kebun masih belum dikerja. Istri pun kaget, dan dia mendengar suara dari kebun sebelah, padahal suaminya sedang mabuk disana.......bersambung......
Minum alkohol  bisa menyebabkan seeorang ketagihan untuk terus menerus mencari dan mencari alkohol bahkan disaat masalah menimpa dia pasti mencari alkohol sebagai solusinya.     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H