Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Utang "Untung" dan Khayalan Seks Berujung Maut

12 Juli 2020   07:25 Diperbarui: 12 Juli 2020   07:27 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Utang "Untung"

Di kala menapaki kaki di pasir putih
Jejak-jejak kaki mengores putihnya pasir
Teringat dan terlihat dua buah jejak

Keberanian meminjam uang
Berujung pada malapetaka
Mimpi menjadi kaya, untung besar
Hanya sebatas kisah di malam sepi

Utang. Menumpuk, semua karena kecerobohan
Ini efek dari jalan di pasir putih
Tanpa menoleh melihat kembali jejak
Utang tak berujung untung

Uang yang dipinjam awalnya mencapai untung
Judi yang  mengoda
Membuat aku lupa Akan jejak-jejak kaki
Kini utang menumpuk

Kalau mau utang pikir untung
Untung jangan lupa jejak
Anak-anak menangis, istri berteriak

Hanya satu kata yang ada dalam benakku
Penyesalan
Untuk kalian ingat
Berjalan namun jangan lupa melihat jejak


Hayalan seks berujung maut

Aku hidup dalam kesedihan
Aku tidak mampu berkumpul bersama orang lain
Yang kepikir pembicaraan orang
Membuling. Dan menyindir aku

Luka batin masa kecil
Itu yang ada dalam diriku
Tidak mampu mengolahnya
Mendorong mencari pelampiasan

Hayalan seks yang kutemukan
Pantat seksi, cantik itu mengalir dalam benak
Bahaya namun terus kuingat "seks"
Memang indah dalam Hayalan

Di tengah kesepian sore hari
Tanta cantik dan manis
Tubuh seksi
Tanpa memikirkan panjang

Aku tiba-tiba berperilaku seperti anjing
Kurobek pakaian
Mulut ditutup
Hingga dia tak mampu berteriak

Malu dan takut menghampiri
Setelah yang ku hayal terjadi
Malu dan takut membuat aku
Menghabisi nyawanya

By: charlyto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun