Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Efek Pandemi Mahasiswa Baru Tidak Saling Kenal dan Tidak Ospek

16 Juni 2020   15:04 Diperbarui: 18 September 2020   19:11 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keadaan di negara kita tetap belum stabil, atau masih status zona tidak aman. Berbagai kegiatan pun mesti dibatalkan, atau dilaksanakan namun dengan aturan tertentu. Hal ini termasuk dalam dunia pendidikan. Kegiatan belajar mesti dilangsungkan secara online.

Bagaimana dengan nasib anak-anak yang baru lulus SMA? Yang ingin merasakan belajarr di peguruan tinggi, ketemu dengan lebih banyak teman. Bahkan teman dari berbagai pulau. Artinya menjadi mahasiswa relasi dalam ruang lingkup lebih luas.

Pandemi sekarang mengakibatkan pemerintah tidak bisa mengijinkan kuliah tatap muka. Lantas, gimana dengan semester yang akan datang? Adik-adik kita yang lulus SMA yang melanjutkan belajar di perguruan tinggi, akan tidak merasakan yang namanya ospek, pembekalan materi dari kakak tingkat secara tatap muka.

Mahasiswa baru tidak akan merasakan serunya ospek. Ospek hanya menjadi dongeng bagi mahasiswa baru nantinya. Mereka hanya mendengarkan cerita dari kakak tingkat.

Di lain sisi mereka juga akan tidak mengenal teman-teman seangkatan di kampusnya. Meskipun satu fakultas tetapi tidak saling kenal. Mahasiswa baru tidak akan mendapatkan sesuatu yang baru, tidak bisa tahu gimana rasanya bergaul dengan orang dari pulau lain.

Gimana sifat mereka, cara mereka bertingkah laku dan sebagainya. Seorang mahasiswa baru akan tetap memandang sekitar sesuai dengan budayanya. Dan temannya pun akan sama, berasal dari daerah yang sama.

Kalau saya membayangkan bahwa kuliah online sebagai mahasiswa baru semacam tidak merasakan kenikmatan kuliah. Sebagai anak muda tidak bisa juga merasakan kecantikan gadis-gadis dari daerah lain. Tidak bisa pedekate sesama mahasiswa baru karena tidak ketemu.

Meskipun kamu pintar, lucu, tidak akan dikenal dan kamu tidak dikenang banyak orang. Karena tidak ketemu. Biasanya orang yang mendapatkan pacar yang cantik atau bintang kampus itu, orang yang cerdas, ganteng dan lucu. Itu semua sia-sia karena sekali lagi tidak ketemu.

Anak-anak yang baru lulus SMA mungkin mendengar cerita dari kakak-kakak yang sudha pulang kampung, sudah selesai kuliah bahwa kuliah itu indah sekali. Bissa nongkrong bersama teman di caf, di taman, tapi awal-awal kalian kuliah tidak akan merasakan itu.

Kalian mahasiswa baru berangkat dari kampung halaman ke Jawa misalnya, mengharapkan disinni akan mengunjungi tempat-tempat  wisata awalnya. Maklum masih panas dengan isi dari daerah baru yang kalian kunjung. Kalian belum bisa.

Kuliah online sangat tidak efektif bagi mahasiswa baru. Mereka tidak akan mengenal karakter dari dosen. Gimana dosen kalau ngajar, apa yang dosen mau dari kita saat dia ngajar, tugas dan sebagainya. Mahasiswa yang hanya menyaksikan wajah dosen di layar hanphone tidak menimbulkan rasa bahwa dirinya seorang mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun