Situasi di tahun 2020 juga mempengaruhi di bidang sektor pendidikan. Pengetahuan mahasiswa di bidangnya masing-masing belum sepenuhnya dipahami.
Kuliah online tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah agar mahasiswa tetap memperoleh pengetahuan. terkadang penjelasan dalam kuliah online tidak selalu berlangung diskusi. Yang dijelaskan oleh dosen dianggap final. Tidak ada pertanyaan lebih lanjut.
Diskusi diantara mahasiswa pun tidak ada. Namun bukan ittu yang dibahas dalam artikel ini.
Saya membayas mengenai dampak dari tidak wisudanya mahasiswa yang sudah selesai kuliah. Dampak yang dilihat adaah kos-kosan tidak ada yang berkurang. Bagaimana dengan mahasiswa barru nantinya?
Dengan tetap adanya penerimaan mahasiswa baru nanti, dan ada tatap muka sesekalai secara bergiliran di kampus, mendorong mahasiswa baru harus beranjak dari rumah menuju tempat kuliah. Apabila kuliah di jawa, mahasiswa yang di luar jawa mesti datang ke jawa.
Mahasiswa semester akhir tidak diwisudakan dulu, sebab tidak dimungkinkan adanya wisuda seperti sebelumnya. Maka, otomatis mahasiswa semester akhir yang menunggu hari wisuda tidak pulang ke kampung halaman. Atau tidak beranjak pergi dari tempat kuliah.
Sedangkan mahasiswa baru akan menuju tempat kuliah, apakah hal ini tidak menimbulkan koss-kosan padat? Lantas, dimanakah mahassiswa baru tinggal? Sudahkah pemerintah mengantisipasi hal ini. Kos-kosan akan penuh menimbulkan sebagian mahasiswa baru akan berada dalam ketergantungan. Pertama, ketergantungan tidak ada tempat tinggal. Ketergantungan tempat tinggal pada kakak tingkat akan membawa suasana yang tidak menyenangkan. Â Â Â Â Â Â
Mereka yang belum mengenal sepenuhnya tempat baru bisa saja diperas. Ketergantungan yang kedua adalah ketergantungan pada keluar atau tetap di kos bersama kakak tingkat. Kamar bersama berapa orang dalam kemungkinan kehilangan barang juga besar.
Dalam hal ini semua adalah tahap pada kemungkinan yang belum terjadi dan belum pasti. Hanya dalam pandangan berdassarkan refleksi dari penulis. Beruntung kalau dalam tinggal bersama ada hubungan kekeluargaan atau berasal dari daerah yang sama.
Yang berikutnya dampak dari kedatangan mahasiswa baru dan belum perginya mahasiswa yang selesai kuliah adalah uang kos naik dan barang-barang makanan naik. Dengan padatnya kos-kosan dan masih banyak yang membutuhkan kos menimbulkan harga kos akan naik. Tidak mungkin ada yang mengeluh dan tidak mau tinggal di kos, kalau semua kos naik, sedangkan yang membutuhkan banyak.
Dalam keterpaksaan harus tetap tinggal di kos. Bersedia membayar kos berapa pun harganya. Mahasiswa jadinya hanya bisa pasrah diri dan memohon kebijakan dari pihak pemerintah.