Kami hidup di bawa penindasan dari lelakiÂ
Martabat kami begitu rendah di mata laki-lakiÂ
Dipukul, dicaci maki itu makanan yang selalu diterimaÂ
Kami seperti bukan manusiaÂ
Kami seperti pohon yang mesti mengikuti arah anginÂ
Hati kami terluka, sakit penuh tangisanÂ
Kami ingin berteriak keras, namun siapa yang mau mendengarkan kami
Suara kami hanyalah seperti speaker yang rusakÂ
Yang tidak dibutuhkan, tidak menarikÂ
Kami ingin pergi beranjak dari sini
Kami ingin merasakan kebahagiaanÂ