Â
Di tengah situasi covid 19 ini sector perekonomian masyarakat melemah, hal ini terpengaruh dengan membatasi transaksi pasar oleh pemerintah. Masyarakat tidak lagi dapat menjalankan aktivitas mencari uang seperti biasa. Di media diramaikan dengan berita pemerintah menyediakan BLT untuk masyarakat.Â
Dalam membagikan BLT itu, ada yang mengkritik karena ada yang tidak mendapatkan serta hal-hal lainnya. Sedangkan untuk mahasiswanya belum terdengar berkaitan dengan adanya bantuan.Â
Perlu diingat bahwa mahasiswa sebagian besar kuliahnya dibiayai oleh orang tua. Orang tua tidak ada penghasilan, darimana uang kuliah. Masyarkat yang bekerja sebelumnya dan saat covid di rumah saja mendapat bantuan, dan mahasiswa yang tidak ada penghasilan tidak mendapat bantuan. Logika tidak berjalan disini. Lantas selanjutnya bagaimana bantuan untuk mahasiswa ini mesti diadakan?
Bantuan untuk mahasiswa ini mesti diadakan dengan cara uang kuliah mesti dikurangi. Dengan sedikit mengurangi uang kuliah, orang tua mahasiswa akan sedikit terbantu. Karena mahasiswa yang kuliah di perantauan, beban kos besar dan juga biaya untuk makan.pemilik kos tidak mungkin mau untuk mengurangi pembayaran uang kos.Â
Untuk itu sangat diharapkan pemerintah membantu mahasiswa dengan mengurangi uang kuliah. Apabila masih berlangsungnya kuliah online, pengeluaran mahasiswa akan semakin besar. Paketan yang tidak lagi murah harus wajib dibeli oleh mahasiswa. Dapat dikatakan bahwa energi mahasiswa saat kuliah online ada di paketan.
Pemerintah juga bisa menyediakan internet gratis selama kuliah online berlangsung nantinya. Dengan itu mahasiswa akan terbantu dan uang untuk beli paketan bisa digunakan untuk keperluan lain. saya yakin bahwa ini ke depan harga barang makanan akan melonjak naik dari harga sebelumnya. Kenaikan harga barang makanan akan merugikan mahasiswa di perantauan. Bayangkan saja apa yang terjadi pada mahasiswa bila harga barang makanan melonjak naik, sedangkan orang tua tidak berpenghasilan.
Tahun ajaran baru akan di mulai dan mahasiswa baru akan banyak. Apakah mereka masih bisa masuk ke perguruan tinggi? Mereka masuk perguruan tinggi, dengan kuliah dari rumah mereka, tanpa merantau untuk tinggal di kos. Â Seandainya kampus mengijinkan mereka kuliah dan mesti tatap muka satu atau dua kali.Â
Saya yakin dan percaya bahwa orang tua mahasiswa kerepotan lagi dalam membiayai kuliah. Alternatifnya menurut saya, kampus dapat menerima mahasiswa baru dengan menjalankan kuliah online dari rumah mereka masing-masing tanpa bertatap muka satu atau dua kali di kampus.
Putus sekolah
Dengan minimnya pendapatan orang tua dan biaya kuliah yang besar, mulai dari biaya uang kuliah, uang kos, uang makan, akan membawa jumlah anak Indonesia putus sekolah akan meningkat. Hal ini tentu dipengaruhi oleh banyak pekerjaan yang tidak bisa dilakukan karena virus ini. Pemerintah tidak mungkin menginginkan hal ini terjadi. Karena anak-anak sekolah adalah masa depan Negara atau generasi emas.Â