Pengantar
Indonesia salah satu negara yang kaya akan budaya, tradisi dan wisata. Kekayaan ini mengharumkan nama besar Indonesia di kanca Internasional. Kekayaan ini juga menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia.Â
Dalam opini saya ingin meninjau belis sesuai pemahaman saya dari hasil pengamatan saya selama ini terutama dari penjelasan keluarga dan orang terdekat. Belis dalam budaya Manggarai sebagai bentuk penghargaan terhadap keluarga dari wanita, dan terhadap wanita itu sendiri.Â
Juga sebagai rasa terimakasih kepada keluarga atas bimbingan, pendidikan dan juga perlindungan yang telah di terima oleh sang wanita selama berada bersama keluarga.
Belis ditentukan dalam bentuk pembicaraan adat (tombo adat) antar keluarga pria dan keluarga wanita. Pembicaraan ini diwakili oleh tongka (orang yang berbicara adat), sebagai juru bicara dihadapan keluarga, baik tongka dari pria maupun tongka dari wanita. Pembicaraan ini berlangsung dengan istilah adat sebelum pada akhirnya berujung pada keputusan. Bukan berarti ini sebagai jual-beli.Â
Pemahaman belis sebagai jual-beli adalah salah atau tidak benar. Ketentuan belis juga biasanya berdasarkan latar belakang pendidikan dari wanita. Dapat dikatakan pendidikannya semakin tinggi, belis juga semakin besar. Tidak salah menurut saya, karena biaya pendidikan dari kaum wanita itu.
Belis juga ditentukan dengan memperhatikan latar belakang ekonomi  keluarga pria. Dalam belis tidak ada unsur kepaksaan, harus berjumlah sekian satu kali antar.Â
Memang ada pembicaraan seperti dalam bicara adat, akan tetapi sebagian besar saat keluarga pria tidak membawa seperti yang dibicarakan dalam adat, tidak dituntut juga.
Belis Tidak Boleh Besar
Banyak hal yang dilakukan dalam upacara bicara belis ini. Akan tetapi saya tidak membicara mengenai itu. saya ingin membuat refleksi di situasi krisis sekarang dengan belis. Dalam melihat situasi saat ini terjadi krisis ekonomi.Â
Banyak orang yang di rumah saja dan tidak bekerja. Tidak bekerja otomatis tidak mendapatkan uang. Pengeluaran untuk makan tetap berjalan sedangkan pemasukan tidak ada. meninjau situasi kritis ini, saya berpikir bahwa belis dari seorang wanita di saat situasi ini tidak boleh terlalu tinggi. Yang terpenting adalah cinta diantar kaum wanita dan kaum pria.