Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana PSBB, Apakah Dijalankan?

23 Mei 2020   11:39 Diperbarui: 23 Mei 2020   11:59 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah beberapa hari PSBB ditetapkan, bahkan ada kota yang lebih dari seminggu menetapkan itu. apakah PSBB ini dijalankan oleh masyarakat Indonesia? Saksikan tayangan berita yang memberitakan tentang serunya selama di tetapkan PSBB ini. Ada yang mengikuti da nada yang tidak mau mengikuti. Pelonggaran PSBB ini menimbulkan penyebaran virus tetap terjadi. Ataukah pertanyaannya apakah virus dapat menyeleksikan berdasarkan usia, yang usia muda tidak disinggahnya dan yang usia tua menjadi tempat persinggahannya. Coba lihat di berita untuk membuktikan.

Orang-orang muda tetap di serang juga oleh virus ini. Tetap ada orang muda yang terserang virus berbahaya ini. Pelonggaran PSBB tidak menjadi solusi yang tepat. Dalam hal ini juga perlu ketegasan dari pihak pemerintah terkait warga yang keras kepala  yang melawan saat di tahan untuk tidak keluar kota atau disarankan untuk kembali ke rumah. Perlu diberlakukan aturan tersendiri atau diberi kewenangan kepada pihak keamanan untuk bertindak keras sedikit kepada orang-orang yang keras kepala ini.

Perjalanan PSBB sudah ditetapkan akan tetapi belum sepenuhnya dijalankan. Akibat ketidak tegasan. Ibaratnya, pemancing melempar kail namun lepas dan membiarkan begitu saja. Demi kebaikan bersama kekerasan yang dilakukan oleh pihak keamanan di saat situasi sekarang penting utuk mereka yang keras kepala. Karena masih banyak orang yang berkeliaran di saat PSBB, atau mungkin karena pelonggaran. Tetapi lihat siapa yang berkeliaran, itu yang perlu diamati.

Yang terjadi sekarang adalah masyarakat menuntut agar pemerintah membagikan sembako kepada mereka. Ketika pemerintah menuntut untuk untuk jaga jarak dan di rumah saja dengan PSBB tidak di taati. Kemudian perlu diklarifikasi uang sembako yang di terima, untuk keperluan apa saja, kalau untuk membeli pakaian bagi saya kurang terlalu tepat ya. Karena itu untuk kebutuhan pokok seperti beras yang dapat dikonsumsi. Saya pikir pakaian masih ada ya.

Pelonggaran PSBB menurut saya menyebabkan PSBB tidak dijalankan dengan baik. Mungkin ada kecemburuan, misalnya kenapa mereka bisa dan saya tidak, cemburu dalam hal keluar maksudnya. Perlu diingat karena kepentingan makanya mereka keluar untuk kebaikan bersama juga.

Perlu diingat juga para medis dapat menyerah melihat saat PSBB tetapi masih berkeliaran juga. Kasihan mereka loh, tidak dapat merasakan kebersamaan bersama keluarga karena merawat keluarga dan saudara-saudara kita yang di rumah sakit. Ingat bahwa para medis memiliki keluarga dan kalau mereka melepas profesi dan tinggal bersama keluarga, apa yang terjadi dengan bangsa ini. Adakah kedamaian masih. Untuk itu jangan membuat para medis sakit hati dengan berkeliaran. Tetaplah di rumah saja.

Pelonggaran PSBB harus kita pahami untuk mereka yang memang memiliki kepetingan khusus untuk kepentingan kita bersama. Jangan disalah mengertikan. Untuk kebaikan kita semua. Maka hargai PSBB, tidak lama kok, hanya beberapa minggu saja. Lebih baik PSBB selama berapa minggu dari pada selamanya di rumah saja dan meninggal dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun