Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kopi Pahit Manggarai Vs Kopi Susu

6 Oktober 2019   12:09 Diperbarui: 6 Oktober 2019   12:16 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kopi minuman spesial bagi sebagian orang, dan bagi orang Manggarai sebuah kabupaten yang terletak di provinsi NTT, kopi adalah minuman yang selalu spesial. Bagi orang Manggarai kopi menyegarkan dan menyemangati aktivitas. Bangun pagi diawali dengan minum kopi, istirah sekitar jam 11.00 minum kopi, di sore hari pasti kopi juga.

Kopi yang diminum oleh orang Manggarai ini adalah kopi yang dihidangkan tanpa gula (kopi pahit). Bagi orang yang belum terbiasa akan susah untuk meminumnya, bahkan kalau sudah minum akan mengalami malam yang panjang sebab sulit untuk tidur malam.

 Kopi Manggarai terkenal dengan kerasnya, ramuan asli tanpa campur dengan bahan-bahan lain. rasanya enak dan nikmat untuk diminum, apalagi kalau dihidangkan saat berkumpul bareng keluarga. Cara pembuat kopi Manggarai pun sederhana.  Dan saya akan memberitahukan rahasia kenapa kopi Manggarai berkualitas.

Pertama, karena kopi dipetik di saat kopi itu sudah matang, sudah merah-merah. Karena kalau dipetik saat masih hijau, masih muda kualitasnya tidak terlalu bagus. Kedua, di jemur beralaskan terpal, atau di buat tenda, kemudian di jemur di tenda atau tidak jemur langsung di tanah.


Kemudian cara menghidangkan kopi Manggarai, ambil kopi yang sudah kering digiling, dan setelah digiling di goreng, habis di goreng biarkan dingin baru ditumbuk. Aromanya setelah ditumbuk terasa sedap sekali. Dan saat sudah jadi tepung, ambil sesuai ukuran kesukaan anda, dan tuangkan dalam gelas dengan air panas. Kalau takaran orang Manggarai satu gelas tepung kopinya dua-tiga sendok.

Kopi yang dijual di toko biasanya kopi yang sudah dicampuri susu, kedelai. Dan jarang ada coffe (tempat untuk minum) menyediakan tempat khusus untuk hidanggan kopi pahit. Semenjak di Jawa saya baru mengenal kopi dengan gula, susu. Setiap kali ke tempat minum kopi yang ada adalah kopi dengan gula dan susu. Dan ada pun kopi pahit, aroma dan rasanya beda dengan kopi asal Manggarai.

Kopi susu memang nikmat untuk diminum, dan membuat kopi tidak membuat peminum bergadang. Saya ketika meminum kopi susu di sebuah coffee, tempat minum kopi, saya merasa nikmat juga, kelihatannya indah, karena desain gelas dan cara dihidangkannya juga beda.

Kopi susu memang banyak diminati oleh anak-anak muda yang kuliah atau mahasiswa di daerah rantauan Jawa. Orang yang berasal dari Manggarai yang terbiasa dengan kopi pahit, ketika sudah sampai di Jawa dan sering meminum kopi susu, membuat mereka terbiasa, dan meminum kopi susu terus menerus. Hal ini mau menekankan bahwa suasana lingkungan membuat kita terpengaruh dan keinginan untuk mencoba dan meminum. Karena terbiasa dan kemampuan adaptasi yang cepat membawa kita terbiasa. Karena di daerah rantauan juga sulit untuk mencari kopi asli Manggarai terpaksa iya, minum apa yang tersedia di toko, yaitu kopi susu.

Saya juga senang dan sudah terbiasa minum kopi asli Manggarai itu ada. Apa daya di saat kerinduan itu ada kita hanya mendengarkan lagu daerah Manggarai, karena kopinya tidak ada. Jarak yang memisahkan dan jauh, membuat pengiriman kopi pun ke tempat kita kuliah sulit. Karena biaya yang terlampau mahal.

Di sini saya mau menunjukkan bahwa kita tidak melupakan asal kita, tidak melupakan budaya dari mana kita berasal. Kekhasan dari budaya tempat kita berada tetap ada dan selalu di bawah ke mana-mana. Akhir kata saya mengatakan filosofi kopi pahit dan kopi susu berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun