Mohon tunggu...
Charly Brinto
Charly Brinto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pengolahan Limbah Plastik Menjadi BBM dalam Mengatasi Masalah Lingkungan

20 Agustus 2022   18:30 Diperbarui: 20 Agustus 2022   18:35 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Limbah plastik merupakan masalah besar bagi lingkungan baik itu di darat maupun perairan. Komponen lingkungan hayati dan non-hayati ikut terdampak akibat jumlah limbah plastik yang semakin bertambah banyak. 

Peningkatan jumlah limbah plastik berkaitan dengan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Sektor kuliner menjadi penyumbang dominan dalam konsumsi plastik yang digunakan untuk mengemas, menyimpan dan membungkus makanan.

Kantong    plastik    telah menjadi  sampah  yang  berbahaya  dan  sulit dikelola. Diperlukan  waktu  puluhan  bahkan  ratusan tahun    untuk    membuat    sampah    bekas kantong   plastik   itu   benar-benar   terurai. 

Dibutuhkan  waktu  1000  tahun  agar  plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna.  Ini  adalah  sebuah  waktu  yang sangat  lama.  Saat  terurai,  partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. 

Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan

Kemudahan dan fleksibilitas dalam penggunaan plastik menjadi faktor utama masyarakat untuk menggunakan plastik dalam kehidupan sehari. 

Harga yang murah dan ringan juga menjadi alasan lain mengapa plastik lebih sering dipakai dibandingkan dengan bahan lain. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya penggunaan plastik yang berlebih turut memperparah masalah penanganan limbah plastik.

Diperlukan solusi yang tepat guna dalam mengurangi jumlah limbah plastik yang sudah ada. Pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) menjadi alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini. 

Selain dapat mengurangi jumlah limbah plastik, proses pengolahan limbah plastik menjadi BBM dapat menjawab permasalahan kelangkaan energi khususnya BBM. 

Hasil dan proses pengolahan tersebut dapat digunakan dan dilakukan sendiri bagi masyarakat dalam berbagai kebutuhan sehari-hari. Hal ini sangat membantu perekonomian masyarakat dan mengatasi permasalahan lingkungan.

Pirolisis atau devolatilisasi adalah proses fraksinasi material oleh suhu. Proses pirolisis dimulai pada temperatur sekitar 230 °C, ketika komponen yang tidak stabil secara termal, dan volatile matters pada sampah akan pecah dan menguap bersamaan dengan komponen lainnya. Produk cair yang menguap mengandung tar dan polyaromatic hydrocarbon yang kemudian diolah menjadi BBM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun