Selain daripada itu, permasalahan yang umum terjadi akibat penumpukan sampah dan pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya menyebabkan terjadinya banjir.Â
Pada Bulan Juni lalu, Kecamatan Cipayung dilanda banjir dan menurut warga sekitar, Cipayung menjadi kecamatan yang terparah terkena banjir.
Hal ini terjadi karena banyaknya sampah yang menyumbat saluran air dan juga curah hujan yang tinggi. Terdapat 300 rumah dengan jumlah 1.400 warga di Kecamatan Cipayung yang rumahnya terendam banjir.
Gas beracun yang dihasilkan akibat penumpukan sampah umumnya termasuk metana (CH4) dan gas karbon dioksida (CO2). Metana adalah gas rumah kaca yang lebih kuat dari karbon dioksida dan dapat berkontribusi terhadap pemanasan global.Â
Selain itu, proses penguraian anaerobik sampah dapat menghasilkan gas beracun lainnya seperti hidrogen sulfida (H2S) dan amonia (NH3), yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia jika terhirup dalam jumlah yang tinggi.
Oleh karena itu, penanganan dan pengelolaan yang tepat terhadap sampah sangat penting untuk mengurangi dampak negatif dari gas beracun ini.
Gas H2S dan metana memiliki bau yang tidak sedap, sehingga dapat mengundang tikus, nyamuk, serta lalat. Ketiga organisme tersebut merupakan vector penyakit yang dapat menyebabkan risiko penyakit pada masyarakat sekitarnya seperti diare, penyakit kulit, kolera, dan disentri.Â
Tidak hanya menyebabkan penyakit, gas yang dilepaskan oleh tumpukan sampah ini terbukti dapat menyebabkan kebakaran hingga ledakan, pernah terjadi tragedi pada tahun 2005 silam di TPA Leuwigajah, karena adanya ledakan pada gunungan sampah setinggi 60 meter.
Ledakan tersebut terjadi akibat adanya akumulasi gas metana dan menyebabkan longsor sehingga menimbun sebanyak 150 orang korban jiwa (Herlambang & Ritonga, 2022).
Secara keseluruhan, dampak buruk masalah sampah di Kota Depok sangat beragam dan berpotensi merusak, mempengaruhi lingkungan, kesehatan masyarakat, ekonomi, dan ekosistem lokal.
Maka, penanganan masalah sampah dengan serius dan berkelanjutan sangat penting untuk mencegah dampak-dampak ini menjadi semakin buruk di masa depan.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya