Mohon tunggu...
Charly Manurung
Charly Manurung Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa S2 Magister Akutansi UNPAM

Seorang yang masih terus memperbaiki diri menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Ada Apa dengan Sampah di Kota Depok, Jawa Barat

6 September 2023   21:32 Diperbarui: 11 September 2023   10:12 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Depok adalah salah satu kota di Jawa Barat yang berkembang pesat dan menjadi destinasi urbanisasi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok menjelaskan bahwa total jumlah penduduk kota ini mencapai 2,12 juta jiwa pada 2022. 

Sebuah Laporan menunjukkan bahwa kota ini menghasilkan sampah hingga 1.300 ton sehari. Berdasarkan Laporan tersebut tersebut ditemukan bahwa penyebab utama perkembangan pesat Kota Depok adalah lokasinya yang strategis sebagai kawasan penyangga Jakarta, menjadikannya pilihan bagi para pekerja yang beraktivitas di pusat ibu kota namun menginginkan tempat tinggal yang relatif lebih terjangkau.

Terdapat pemberitaan yang menyatakan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang berlokasi di Depok sudah mengalami overload, karena batas ideal dari daya tampung TPA Cipayung hanya 1,3 juta kubik.

Namun pada Bulan April 2023 limbah yang ada di TPA tersebut sudah mencapai 2,5 juta kubik yang menyebabkan terjadinya kelongsoran (Kurnialam, 2023). 

Gunung sampah yang ada di TPA Cipayung berpotensi menimbulkan berbagai penyakit pada masyarakat sekitar, seperti diare karena banyaknya lalat, hingga demam berdarah karena TPA yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.

Terjadinya overkapasitas di TPA Cipayung ini sudah menyebabkan terjadinya longsor dan mengenai lima rumah penduduk di RW 002, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan. 

Longsor yang terjadi di TPA Cipayung sudah terjadi 25 kali selama 4 tahun kebelakang dan sudah ada 7 rumah lain yang tertimbun longsor karenanya (Rajagukguk, 2023). 

Selain dari longsor, overkapasitas sampah juga menutup akses truk pengangkut sampah. Bahkan Pada Bulan Juli lalu, truk sempat mengantri untuk masuk ke TPA Cipayung karena akses ke TPA Cipayung tertutup sampah yang terbawa air hujan (detikcom, 2023).

detik.id
detik.id

Penumpukan sampah yang terjadi di TPA Cipayung sudah berlangsung sejak tahun 2019 hingga saat ini. Ketinggian "gunung" sampah di TPA tersebut mencapai 25 meter, dan terdapat kemungkinan untuk terus bertambah. 

Hal ini dapat terjadi karena kiriman sampah di Kota Depok ke TPA Cipayung mencapai 1.000 ton sampah perhari. Maka diasumsikan bahwa rata-rata warga Depok menghasilkan 0,67 liter sampah perhari (Naufal, 2023). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun