Mohon tunggu...
Charly Manurung
Charly Manurung Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa S2 Magister Akutansi UNPAM

Seorang yang masih terus memperbaiki diri menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kekuasaan Menjadi Racun: Dampaknya terhadap Kehidupan Masyarakat

7 Mei 2023   19:30 Diperbarui: 7 Mei 2023   20:09 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mandela juga menggunakan kekuasaannya untuk membangun infrastruktur dan memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi di Afrika Selatan. Ia memperjuangkan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik bagi rakyatnya, serta memperjuangkan hak-hak ekonomi dan sosial bagi kelompok yang terpinggirkan.

Dampak dari kekuasaan Mandela yang digunakan dengan bijak ini sangat positif bagi kehidupan sosial di Afrika Selatan. Rakyatnya hidup dalam perdamaian dan harmoni, dan banyak orang yang merasakan manfaat dari kebijakan-kebijakan yang diperjuangkan oleh Mandela.

Perjuangan Mandela dalam menentang kekuasaan telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan melawan pemerintahan yang korup. Dia meninggal pada tahun 2013, tetapi warisannya sebagai pejuang kebebasan dan pembela hak asasi manusia akan terus dikenang.

Ketika kekuasaan menjadi racun, maka media, akademisi, para pemimpin masyarakat, dan individu perlu melepaskan diri dari sifat-sifat tersebut dan mengukur diri mereka sendiri dalam mengelola kekuatan yang dimiliki. Kita harus memastikan bahwa tidak ada satu pun dari kita yang menjadi korban atau pelaku dari kekuasaan yang menyebabkan distorsi nilai dan moral.

Intinya, kekuasaan bukanlah bencana alam yang harus dihindari, namun, ketika kekuasaan menjadi racun, dampaknya dapat berpotensi merusak kehidupan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun