Bicara dunia wisata cukup luas mulai dari kuliner hingga tempat - tempat wisata yang memiliki keindahan yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata - kata. Selain itu dunia pariwisata merupakan salah satu penyumbang  devisa di Negeri ini. Hanya saja sangat di sayangkan tata kelola wisata kadang kala tidak profesional, dikarenkan berbagai pihak harus bisa bersinergi buat kemajuan dari dunia pariwisata.
 Ada yang menarik tempat wisata yang berada di Malang tepatnya berada di Pujon. Bagi saya tempat tersebut cukup unik dan penuh inspirasi. Saat pertama kali saya datang ke Cafe Sawah, mata saya tertuju pada hamparan sawah berikut nuansa pedesaaan. di samping itu pengunjung bisa juga membeli aneka sayuran hasil kebun dari mereka dengan harga sangat terjangkau. Kebelutan kedatangan saya bersama teman - teman penggiat wisata yang tergabung dalam Asosiasi Pelestari Pariwisata Indonesia.
( APWI ). Kedatangan kita langsung di temui Mas Adji selaku Marketing. Sewaktu ketemu beliau pembicaraannya biasa saja, tetapi rasa penasaran saya cukup tinggi, akhirnya Mas Adji menceritakan secara detail awal mula Cafe Sawah berdiri. Ternyata ada sosok di balik berdirinya cafe tersebut adalah Pak Kades Pujon Kidul Udi Hartoko. Dimana Kades tersebut mampu membuka peluang bagi warga sekitar.
 Dia mampu menjadikan  desa mandiri tanpa menggunakan dana desa dan anggaran dana desa  Modal awal berdirinya Cafe Sawah berkisar sekitar 60 Juta. Menurut Mas Adji berdirinya Cafe Sawah tahun 2016.Â
Adanya Cafe Sawah mampu membuka peluang bagi warga yang  pengangguran sampai dapat pekerjaan, semua itu tidak mudah karena para pemuda didesa tersebut saat itu hanya berpikir senang - senang saja. Perlu di ketahui para pemuda didesa tersebut hobinya peminum semua, bahkan saat kerjapun kegiatan rutin minum tetap di lakukan.Â
Pendekatan yang di lakukan Kades sangat berbeda dimana di beri uang untuk minum sepuasnya. Setelah itu ada fase dimana para pemuda tersentuh hatinya, saat mengetahui Pak Kades sudah tidak mampu lagi bayar cicilan motor dan mobil, dan ternyata uang yang diberikan untuk mereka beli minuman itu dari kantong pribadi Pak KadesÂ
Di situlah para pemuda membuka diri dan mulai tertarik tawaran Pak Kades. Adanya moment tersebut membuat para pemuda akhirnya bertobat hingga mau bergabung di Cafe Sawah. Dengan hadirnya CafeSsawah sudah tidak ada penggaruran lagi, semua masyarakat estempat sekarang ini sudah berpenghasilan.Â