Menyikapi maraknya kasus penistaan Agama seharusnya setiap manusia bisa saling menghargai terhadap kepercayaan yang dianut. Agama tidak bisa dijadikan alat politik untuk menyerang kelompok lain. Kepercayaan yang dianut itu merupakan hak dan pilihan tiap individu tidak bisa diganggu digugat.
Apa jadinya ketika ada seorang yang tidak mengerti agama lain mencoba memberi pengartian dengan sesuatu yang salah? Selain itu Agama tidak bisa di campur aduk dengan konsep Perpu dan Negara.
Bicara Agama ini sangat riskan apalagi memberi pengertian berdasarkan pendapat sendiri. Ini lah yang terjadi terhadap sosok Eggi yang mencoba memberi penilaian yang di anggap ngawur terhadap penganut Agama lain. Menurut Eggi Agama yang tidak sesuai dengan konsep Pancasila di bubarkan saja. Sedangkan bangsa ini didirikan berdasarkan keragaman dan perbedaan. Ironis kalau ada yang berpendapat hanya satu Agama saja yang sesuai dengan Sila Pertama Pancasila. Dan Agama lainnya itu yang tidak sesuai maka di bubarkan saja.
Wajar saja dengan adanya perkataan beliau membuat penganut Agama lain menjadi tersinggung. Menurutnya pernyataan tersebut merupakan dalil argumentasinya saat uji materi di MK terkait Perpu Ormas. Kalau sudah begini pastinya ada saja pihak -pihak yang siap melaporkan ke jalur hukum.
Ternyata setelah di laporkan justru Eggi mau melaporkan balik. Salah satu yang di laporkan adalah Romo Magnis karena ucapan bodoh yang ditujukan kepada Eggi. Menyikapi hal tersebut Romo Magnis tidak akan menarik ucapannya. Menurut Romo Magnis tidak ada yang salah dengan perkataannya. Kalau tidak tahu tentang konsep Trinitas Agama Katholik ya tidak usah menjelaskan.
Perlu di ketahui Romo Magnis Suseno merupakan Rohaniawan, Cendikiawan, Budayawan dan Aktivis Sosial. Dengan adanya kasus ini berharap Pemerintah bisa bersikap tegas terhadap orang -orang sering menebarkan ujaran kebencian.
Sikap saling menghormati terhadap perbedaan wajib di junjung tinggi. Selain itu sikap menghargai keragaman dan tidak memaksakan kehendak itu harus dijaga. Apa jadinya kalau sikap pemaksaan yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok di biarkan terjadi? Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika itu adalah dasar berbagai keragaman dari suku dan agama yang ada di Indonesia. Untuk itu lah kedua hal tersebut harus dipertahankan.
Ya kita tunggu saja babak baru dari pelaporan yang dilakukan Eggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H