Yang namanya ketan pastinya sudah tidak asing lagi bagi lidah kita. Memang makanan tradisional ini memiliki banyak penggemarnya. Bagi pecinta kuliner tradisional makanan tersebut sering diburu karena kenikmatannya. Apalagi ketan sekarang ini menjadi makanan modern dengan diracik berbagai varian rasa seperti ketan susu, ketan durian hingga ketan keju. Biasanya makanan satu ini lebih dikenal dengan sebutan ketan bubuk tapi tiap daerah memiliki sebutan berbeda - berbeda  kalau diSurabaya lazimnya disebut ketan sambel. Mungkin banyak yang bertanya - tanya dimana letak sambelnya kok dikasih nama ketan sambel?
Perlu diketahui ketan sambel ini sudah ada sejak  berdirinya Pasar tradisional Wonokromo hingga  berubah menjadi Pasar DTC Wonokromo.  Dapat dikatakan sudah lebih dari sepuluh tahun dan tempatnya tidak pernah berpindah - pindah tetap dipojok Pasar DTC sampai sekarang. Penjualnya pun turun temurun mulai Ibu dan sekarang anaknya.
Sedangkan wadah yang digunakan dimana - mana hampir sama yaitu lepek (tatakan minuman). Cuma kurang nikmat makan ketan sambel tidak didampingi kopi atau teh. Warung ini buka terus mulai jam tujuh malam sampai jam tiga pagi. Kecuali capek baru warung tersebut tutup.
Pelanggan warung ketan sambel sangat banyak makanya warungnya tidak pernah sepi. Saat saya tanya kenapa kok tidak dikasih nama warungnya Nirpan selaku pemilik mengatakan para pelanggan sudah cukup tahu dan langsung menuju ke sini. Jadi bagi para penikmat ketan tidak ada salahnya untuk mencoba ketan sambel yang ada dipojok Pasar DTC Wonokromo dijamin pasti nambah alias ketagihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H