Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Telah Lahir Ganda Putri Masa Depan Indonesia

27 Maret 2017   00:43 Diperbarui: 27 Maret 2017   18:00 3327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia sebenarnya bisa memanen dua gelar dari dua arena bulu tangkis berbeda pada Minggu, (26/3). Peluang itu didapat dari dua wakil Merah Putih yang berlaga di partai puncak turnamen level International Challenge masing-masing di Polandia dan Vietnam.

Ganda putri Yulfira Barkah/Meirisa Cindy Sahputri menantang wakil Taiwan, Chang Hsin Tien/Yu Chien Hui untuk berebut gelar di Polandia. Nun di Asia Tenggara, pasangan ganda campuran Irfan Fadhilah/Weni Anggraini ditantang Shi Longfei/Tang Pingyang asal China.

Meski ditempatkan sebagai unggulan kedua, Irfan/Weni gagal melewati wakil Negeri Tirai Bambu itu. Keduanya menyerah dari pasangan non unggulan setelah berjuang rubber set dalam tempo 57 menit dengan skor 21-16 19-21 21-15.

Hasil berbeda ditorehkan Yulfira/Meirisa. Keduanya sukses mengibarkan Merah Putih di Warsawa usai memenangkan pertarungan tiga game 21-12, 14-21, 21-14 dalam tempo  1 jam dan 3 menit. Kemenangan ini mengulangi pencapaian wakil Indonesia tahun lalu melalui pasangan ganda putra Hardianto dan Kenas Adi Haryanto.

Kemenangan Yulfira/Meirisa sangat istimewa. Ini adalah gelar pertama di turnamen perdana mereka sebagai pasangan. Keduanya adalah racikan baru tim pelatih ganda putri Pelatnas. Menurut Chafidz Yusuf, Asisten Pelatih Ganda Putri PBSI yang mendampingi mereka, Yulfira/Meirisa bermain kompak dan mampu berbagi peran dengan baik. Meski lawan sedikit lebih diunggulkan, keduanya berhasil tampil taktis sesuai istruksi pelatih.

Kepada badmintonindonesia.org, Chafidz mengatakan, “Yulfira/Cindy bisa menjalankan instruksi pelatih, alhamdulillah bisa juara. Secara non teknis main lebih yakin dan percaya diri. Kalau bicara teknisnya, tadi kami banyak mengincar salah satu yang agak lemah dengan menghabiskan tenaganya dulu, baru serang balik.”

Hasil positif yang dibawa dari turnamen berhadiah total 20.000 USD itu menjadi modal berharga bagi keduanya untuk menghadapi dua turnamen selanjutnya, Orleans International Challenge dan Finnish Open International Challenge. Mengacu pada penampilan cemerlang di Polandia, target juara pun dipatok tim pelatih di dua turnamen tersebut.

Hasil partai final Vietnam IC 2017/@bulutangkisINA
Hasil partai final Vietnam IC 2017/@bulutangkisINA
Harapan masa depan

Kemenangan ini memberi harapan bagi masa depan sektor ganda putri Indonesia. Meski jalan keduanya masih panjang setidaknya membuncahkan asa bagi nomor ganda putri di masa depan. Menurut Chafidz kedua pemain ini memiliki modal yang bagus untuk berprestasi.

Kedisiplinan dalam latihan menopang kualitas individu yang saling mendukung. Chafidz mengaku kedua pemain itu sudah memperlihatkan kekhasan sebagai satu pasangan. “Kami tim pelatih bisa melihat secara teknisnya Cindy bisa mengatur serangan di depan dan Yulfira jadi tukang gebuk di belakang.”

Cindy telah berusia 21 tahun dan lebih kakak dua tahun dari Yulfira. Pengalaman Cindy yang merupakan kelahiran Sragen, Jawa Tengah di Pelatnas pun sedikit lebih banyak. Yulfira baru beberapa bulan, tepatnya sejak Januari tahun ini, dipanggil ke Cipayung, tempat Pelatnas berada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun