Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tekad Sejarah Messi Akankah Semanis “King” James?

21 Juni 2016   02:34 Diperbarui: 21 Juni 2016   07:45 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi merayakan golnya ke gawang Venezuela di babak perempat final Copa America/skysports.com

LeBron Raymone James dan Lionel Messi. Dua nama dengan dua latar belakang sangat berbeda. Yang pertama dengan tubuh tinggi tegap tak kurang dari 2,03 meter, menjadi salah satu pebasket legendaris di kompetisi bola basket paling bergengsi sejagad, NBA. Sosok kedua, sedikit lebih dari separuh yang pertama, tersohor di jagad sepak bola dunia.

Bila LeBron baru saja berpesta bersama segenap penduduk Cleveland, Messi masih perlu dua langkah lagi untuk menggelar pesta bersama masyarakat Argentina. Dengan segala kebesarannya, “King” James, begitulah dunia basket menggelari LeBron, baru saja menorehkan noktah sejarah dalam karir profesional sekaligus jejak indah di Cleveland Cavaliers.

Ya bersama klub tersebut, “King” James baru saja merengkuh trofi NBA, Senin (20/6/2016) pagi WIB, setelah memenangkan persaingan sengit atas sang juara bertahan Golden State Warriors.

Sempat tertinggal 1-3 dan oleh banyak pihak mustahil mengejar apalagi balik memimpin, “King” James dan kolega berhasil membalikkan anggapan tersebut. Merebut tiga game secara beruntun hingga mengunci kemenangan di laga ketujuh, sekaligus laga pamungkas.

James tampil ciamik di laga final dengan sumbangan triple-double sehingga diganjar predikat  Most Valuable Player (MVP) sebagai pemain terbaik. Namun, pria 31 tahun itu mendapat jauh lebih dari itu yakni tempat istimewa di jantung sejarah Cavaliers dan hati penduduk Cleveland. Pertama kali Cavaliers merengkuh gelar NBA. Penantian kota Cleveland untuk gelar juara olahraga profesional selama lebih dari setengah abad, tepatnya 52 tahun pun terpenuhi.

Usai laga dengan berurai air mata, kepada wartawan ESPN, Doris Burke, “Sang Raja” James berujar, “Saya memasang target dua tahun lalu ketika saya kembali, untuk membawa gelar juara ke kota ini. Saya memberi semua yang saya miliki. Kucurahkan hatiku, darahku, keringatku, air mataku ke dalam pertandingan ini."

“King James” telah memenuhi nazar sejarahnya. Kini giliran Messi. Apakah tekad yang telah diperamnya sejak pertama kali berseragam tim nasional senior Argentina pada 2005, dan juga penantian segenap warganya selama 23 tahun, bakal berbuah gelar?

Dengan segala kehebatannya, hampir tak ada gelar dan prestasi yang lewat dari genggaman pemain ajaib berjuluk La Pulga atau Si Kutu ini. Kecuali satu: gelar turnamen mayor itu. Jika “King” James hanya butuh dua tahun, setelah tahun lalu tersandung di laga final di tangan Warriors, untuk mewujudkan mimpinya, tidak dengan Messi. Satu gelar bersama La Albiceleste untuk melengkapi semua prestasi hebatnya di level klub, masih terus dikejar hingga kini. Dua peluang terakhir yakni di Piala Dunia 2014 dan Copa America 2015 hanya berakhir sebagai runner-up.

Kini, momentum mengakhiri puasa gelar tersebut berada di depan mata.  Copa America Centenario menjadi kesempatan yang pas untuk mewujudkan rindu yang dipelihara berpuluh tahun itu.

Dengan modal para pemain terbaik dari berbagai kompetisi elit di Eropa, Messi cs nyaris tampil tanpa cela sejak awal hingga menggapai semi final. Tinggal menghadapi tuan rumah Amerika Serikat di NRG Stadium, Houston, Rabu (22/6) pagi WIB untuk mendekatkan mereka dengan gelar juara.

Messi tak peduli dengan torehan tiga gol dari lima gol kemenangan ke gawang Panama di fase grup hanya dalam 19 menit-setelah dihantui cedera punggung sebelum turnamen di laga uji coba kontra Honduras- dan sebiji gol di babak perempat final untuk memulangkan Venezuele, untuk menyejajarkannya dengan Gabriel Omar Batistuta sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah timnas Argentina dengan 54 gol. Yang ingin ia rasakan adalah proses, jalan mencapai semi final dan tentu saja menggapai tangga juara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun