[caption caption="Anthony Sinisuka Ginting (gambar badmintonindonesia.org)"][/caption]
Tim Piala Thomas Indonesia selangkah lebih dekat menuju tangga terakhir Kualifikasi Piala Thomas dan Uber zona Asia yang sedang berlangsung di Hyderabad, India. Menghadapi tuan rumah di babak semifinal Indonesia sukses meraih kemenangan dengan skor 3-1.
Tunggal pertama Tommy Sugiarto gagal membuka keunggulan Merah Putih. Menghadapi andalan tuan rumah, Srikanth, Tommy menyerah setelah berjuang tiga set dengan skor 14-21, 25-23, 9-21.
Tommy unggul dari rekor head to head mereka. Putra mantan pebulutangkis nasional Icuk Sugiarto itu unggul tiga kali dalam empat pertemuan mereka. Pertemuan sebelumnya terjadi di Indonesia Masters bulan Desember 2015. Saat itu Tommy menang dengan rubber game 17-21, 21-13, 24-22.
Entah mengapa Tommy terlihat bermain antiklimaks. Srikanth langsung melaju di set pertama. Enam poin berhasil diraihnya. Hal ini tak lepas dari kesalahan sendiri yang kerap dilakukan Tommy. Game pertama akhirnya direbut Srikanth dengan skor 21-14.
Belajar dari set pertama, Tommy bangkit di set kedua. Dua poin pertama langsung diambilnya. Laga pun berjalan sengit bahkan harus melewati deuce. Sempat sama kuat 20-20, Tommy akhirnya menang 25-23.
Di set penentuan Tommy kembali melempem. Srikanth langsung memimpin 6-1 dan menutup interval dalam posisi 11-6, sebelum mengakhiri pertandingan dengan selisih sangat jauh 21-9.
“Saya kesulitan mengontrol lajunya angin. Hari ini hembusan anginnya tidak stabil di samping itu Srikanth juga bermain baik hari ini dan sanggup menerapkan pola permainannya,” ungkp Tommy dilansir dari badmintonindonesia.org.
Indonesia pun menaruh harapan pada ganda terbaik Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan. Tak mau menyiakan kesempatan dan kepercayaan, pasangan nomor dua dunia itu melibas Manu Attri/ Sumeeth Reddydua game langsung 21-11, 21-10.
Hendra/Ahsan pun memimpin dalam rekor pertemuan menjadi 2-0. Pertemuan sebelumnya terjadi di Hongkong Open 2014, Hendra/Ahsan menang cukup mudah, 21-15, 21-17.
“Game kedua, kami sudah sangat nyaman dengan pola permainan kami, jadi lawan sangat sulit untuk melakukan serangan terhadap kami. Karena pola permainan mereka kami pegang,” papar Hendra.