Laga Persib Bandung kontra Sriwijaya FC benar-benar menjadi klimaks Piala Presiden 2015. Di tengah aroma kecemasan dan ketakutan yang sempat menyeruak sebelum laga pamungkas di Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu, (18/10) malam WIB, Â permainan ciamik kedua tim menjadi oase di tengah padang gurun krisis sepakbola dalam negeri. Â
Hemat saya, kedua tim berhasil memperagakan permaian cantik dan menjadi tontonan yang memikat. Tak hanya bagi Presiden Jokowi, Gubernur DKI Ahok, dan berbagai pejabat teras yang hadir di tribun VIP. Tetapi juga bagi seluruh pencinta bola yang sedang merindukan kebangkitan sepakbola dalam negeri.
Alih-alih bermain aman dan defensif, kedua tim langsung memperagakan permainan terbuka sejak menit awal.
Keterbukaan ini tak berjalan monoton. Saat Persib berusaha menekan sejak menit awal, Sriwijaya dengan tenang meredam Maung Bandung dengan penguasaan bola. Tak mau ketinggalan momentum, Laskar Wong Kito memanfaatkan kecepatan Titus Bonay dan TA Mushafry.
Laga baru berjalan empat menit, Bobotoh, pendukung Persib hampir saja tutup mulut alias bungkam jika saja sepakan keras Mushafry setelah memanfaatkan umpan silang Tibo tak meluncur deras ke sisi gawang.
Selamat dari ancaman, Persib langsung bereaksi. Berawal dari Ilija Spasojevic, hadangan yang dilakukan pemain belakang Sriwijaya berbuah pelanggaran. Inilah momentum penting Persib. Bola sepakan Ahmad Jufriyanto mengenai tubuh Patrice Wanggai dan berbelok arah mengecoh Dian Agus. GBK pun pencah, mayoritas Bobotoh yang membirukan GBK larut dalam sukacita.
Tensi permainan meninggi. Patrich Wanggai harus mendapat perawatan setelah terkena sikut pemain Persib. Mushafry dan Jufriyanto pun sempat bersitegang setelah keduanya terlibat duel.
Menit ke-29 Sriwijaya memperoleh kans setelah Asri Akbar dilanggar sedikit di luar area penalti Persib. Kesempatan emas itu menguap setelah sang ekskutor Yu Hyun-koo gagal mengarahkan bola menuju sasaran.
Seperti sebelum water break, Sriwijaya berusaha menekan dengan bermain cepat dengan umpan-umpan pendek. Sesekali pasukan Benny Dollo berusaha memanfaatkan kecepatan Wanggai meski perjuangannya kurang mendapat sambutan positif dari rekan-rekannya.
Sriwijaya yang rajin menekan belum mampu menembus tembok pertahanan Persib yang dikawal Supardi, Vujovic, Juprianto dan Toni Sucipto. Â Sebelum kedua tim ke ruang ganti, Persib sukses menggandakan keunggulan melalui sepakan keras Konate dari dalam kotak penalti memanfaatkan salah antisipasi lini belakang Sriwijaya terhadap umpan Atep.
Babak kedua, Sriwijaya semakin gencar menekan untuk mengejar defisit dua gol. Tandukan Syakir masih melebar tipis di kanan gawang Persib. Sebelum itu bek sayap Sriwijaya, Wildansyah melepaskan tembakan spekulasi namun masih mengarah tepat di pelukan I Made.