Setelah Thailand Masters yang berakhir minggu lalu, turnamen level grand prix gold lainnya sudah dimulai di Lucnow, India. Turnamen bertajuk Syed Modi International Badminton Championships 2017 ini sudah dumulai sejak Selasa, (24/1) dan akan berakhir Minggu, (29/1) nanti.
Sebagai turnamen level tiga, deretan pemain bintang ambil bagian. Didominasi para pemain tuan rumah yang bisa dilihat saat babak kualifikasi kemarin, India juga menurunkan amunisi terbaik seperti Kidambi Srikanth (tunggal putra/2) dan Pusarla V.Sindhu (tungal putri/1). Srikanth akan bersaing dengan Hans-Kristian Vittinghus (2) dan Andres Antonsen (5) dari Denmark. Sementara Sindhu bakal dikepung para pemain muda lainnya termasuk Fitriani Fitriani (4), Dinar Dyah Ayustine (5), Gregoria Mariska dan Hanna Ramadhini (6) dari Indonesia.
Di nomor ganda putra akan terjadi persaingan antara wakil Indonesia dan Denmark yang mengisi daftar unggulan. Pasangan debutan yang baru saja juara di Thailand pekan lalu, Berry Angriawan/Hardianto Hardianto (7) berikut Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (4) bakal terlibat perang dengan pasangan Denmark Mathias Christiansen/David Daugaard dan Mathias Boe/Carsten Mogensen yang menempati unggulan teratas.
Di nomor ganda campuran Denmark juga mengirimkan pasangan terbaiknya. Duet kawakan Joachim Fischer Nielsen dan Christina Pedersen. Lawan terberat unggulan tertas ini adalah wakil tuan rumah Pranaav Jerry Chopra/Reddy N.Sikki. Di nomor ini Indonesia mengirim dua pasangan muda yang tidak masuk daftar unggulan, Androw Yunanto/Debora Rumete Vehrenica dan Hendra Tandjaya/Cynthia Shara Ayunidha. Indonesia pun mengirim pasangan muda sekaligus wakil semata wayang di ganda putri, Cynthia Shara Ayunidha/Debora Rumete Vehrenica.
Selain muka-muka lama, juga beberapa pemain muda, turnamen berhadiah total 120.000 US Dollar atau setara dengan Rp 1,6 Miliyar ini menjadi panggung bagi pasangan gado-gado, Hendra Setiawan dari Indonesia dan Tan Boon Heong. Kiprah pasangan beda negara ini menarik dinanti mengingat ini menjadi turnamen pertama keduanya sebagai pasangan.
Setelah Hendra memutuskan mundur dari pelatnas PBSI per 1 Desember tahun lalu, dan Tan yang sudah lebih dulu berpisah dari tandemnya Koo Kien Keat, keduanya memutuskan meniti karir sebagai sesama pasangan profesional. Jejak langkah keduanya bersama pasangan sebelumnya sudah sangat panjang dengan sederet prestasi mentereng.
Hendra, kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, 32 tahun silam merupakan pemain paling senior yang saat ini dimiliki Indonesia. Hendra menuai kejayaan sejak berpasangan dengan Markis Kido dan Mohammad Ahsan dengan beragam prestasi mulai dari turnamen level super series/premier dan superseries finals, kejuaraan dunia, hingga medali emas Asian Games dan Olimpiade. Olimpiade Beijing 2008 menjadi prestasi tertinggi terakhir yang diraih Hendra.
Seperti Hendra, Tan jua dikenal sebagai spesialis ganda putra. Bersama Koo mencapai kejayaan di Asian Games 2006 dan meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2010.
Di ajang perdana ini, keduanya memulai petualangan untuk menggapai target yakni meramaikan lagi jajaran elit dunia. Meski langkah tersebut tidak mudah mengingat banyak pasangan muda yang sedang on fire,tidak menutup kemungkinan perpaduan keduanya bakal merepotkan dan mengejutkan. Ditambah lagi di belakang mereka ada Lee Wan Wah, mantan pelatih Tan/Koo yang siap menangani mereka.
Di India, Hendra/Ahsan akan bertandinga tanpa didampingi sang pelatih. Lee yang juga merupakan mantan pemain ganda putra Malaysia baru akan mendampingi pasangan baru ini di turnamen berikutnya di Thailand.
Pasangan India Munawar Mohammed/Vishnura Rajendran akan menjadi lawan pertama Hendra/Tan Rabu (25/1) hari ini. Dari daftar unggulan, Hendra/Tan lebih diunggulkan. Keduanya menempati peringkat lima. Sebagai pasanga baru jelas pertemuan ini adalah pertemuan pertama bagi kedua pasangan.