Setelah India Open Super Series, perhatian para pebulutangkis kini tercurah ke Kuching,Serawak, Malaysia. Bertempat di Stadium Perpaduan Super Series Premier Malaysia Open akan dihelat sejak Selasa, 4-9 April nanti. Indonesia tidak tanggung-tanggung menurunkan semua amunisi terbaik.
Indonesia tidak hanya mengirim para pebulutangkis yang berada di rangking 10 besar sebagaimana wajib hukumnya sesuai ketentuan BWF, para pemain dengan peringkat di bawahnya yang mayoritas berusia muda pun diikutsertakakan.
Ganda putra dan ganda campuran tentu masih menjadi andalan. Sekaligus harapan untuk mendulang gelar. Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pun bersatu lagi guna mempertahankan gelar juara. Di nomor ini Indonesia tidak hanya diwakili oleh peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu. Juara All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto berikut Hafiz Faizal/Shela Devi Aulia, Edi Subakhtiar/Gloria Emanuelle Widjaja, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika juga turut serta.
Tak ketinggalan empat pasangan yang akan memulai pertarungan dari babak kualifikasi yakni Trikusuma Wardhana/Dian Fitriani, Afiat Yuris Wirawan/Nadya Melati, Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amelia, Yohanes Rendy Sugiarto/Keshya Nurvita Hanadia danYehezkiel Fritz Mainaky/Lyanny Alessandra Mainaky.
Finalis India Open tahun ini, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Angga Pratama/Ricky Karanda diandalkan di nomor ganda putra. Mereka didampingi pasangan senior-junior, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro, berikut Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan dua pasangan yang melangkah dari fase kualifikasi: Altof Barriq/Reinard Dhanriano dan Lukhi Apri Nugroho/Tedi Supriadi.
Bagi Marcus/Kevin turnamen berhadiah total 600 ribu Dollar AS menjadi ajang pertaruhan statusnya sebagi pasangan elit dunia. Berbeda dengan India, atmosfer dan tingkat persaingan di Malaysia ini jauh lebih tinggi. Meski begitu keduanya sudah punya pengelaman, bahkan dengan dua gelar super series premier di China tahun lalu dan All England menjadi modal untuk bersaing dengan para unggulan. Termasuk merebut gelar yang tahun lalu direngkuh pasangan Korea Selatan, Kim Gi-jung dan Kim Sa-rang.
Marcus/Kevin pun dituntut untuk menjaga performa juga kebugaran. Di India pekan lalu kondisi Kevin tidak sedang fit. Ditambah lagi setelah tampil di Malaysia keduanya juga dijadwalkan berlaga di Singapura Super Series pekan berikutnya.
“Target memang masih di nomor ganda campuran dan ganda putra, karena dua nomor ini yang prestasinya paling stabil,” beber Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI kepada badmintonindonesia.org.
“Tentunya harapan kita adalah Marcus/Kevin bisa juara, tetapi kan tidak bisa seperti robot yang juara terus, manusia kan ada batasnya. Apalagi mereka harus mengikuti turnamen beruntun yang sifatnya wajib. Namun, Marcus/Kevin pasti sudah tahu standard mereka, minimal harus semifinal, jangan sampai dibawah itu,” lanjut peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu..
Tanpa Greysia Polii
Para pemain ganda putri Indonesia menghadapi tantangan berat. Nitya Krishinda Maheswari sedang dalam masa pemulihan, sementara tandemnya Greysia Polii terpaksa batal tampil setelah pasaangannya Rizki Amelia Pradipta mengalami cedera lutut kiri jelang keberangkatan. Pasangan-pasangan muda memikul tanggung jawab untuk bersaing dengan para pemain dari negara lain.