Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Indonesia, Lebih Serius Berkaca pada Tiongkok

15 November 2016   00:24 Diperbarui: 15 November 2016   00:35 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chico Aura Dwi Wardoyo (paling kanan) bersama para peraih medali tunggal putra WJC 2016/badmintonindonesia.org

Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2016 baru saja usai di Bilbao Arena, Bilbao, Spanyol, Minggu (13/11) kemarin. Posisi Tiongkok sebagai gudang pebulutangkis handal belum juga tergoyahkan. Kontingen Negeri Tirai Bambu berhasil membawa pulang lima medali emas, dua medali perak dan 1 medali perunggu.

Hasil fantastis tersebut berasal dari kategori beregu dimana Piala Suhadinata kembali diboyong ke Asia Timur. Selain itu dari nomor individual, empat dari lima Piala Eye Level berhasil direbut para pemain muda Tiongkok. Hasil ini melebihi pencapaian tahun sebelumnya di Lima, Peru yakni tiga medali emas, semuanya dari nomor ganda.

Tiongkok nyaris menyapu bersih Piala Eye Level andai saja ganda putri unggulan teratas Du Yue/Xu Ya tak terpeleset saat menghadapi wakil Jepang unggulan dua Sayaka Hobara/Nami Matsuyama melalui pertarungan tiga game selama 1 jam dan 24 menit dengan skor akhir 25-23 19-21 21-14.

Empat medali emas lainnya disumbangkan tunggal putri Chen Yufei yang mengalahkan wakil Thailand Pornpawee Chochuwong, 21-14 21-17; ganda putra unggulan satu Han Chengkai/Zhou Haodong yang menyingkirkan wakil Korea Selatan Lee Hong-sub/Lim Su-min 21-17 21-14; ganda campuran unggulan teratas He Jiting/Du Yue yang menyudahi perlawanan rekan senegara Zhou Haodong/Hu Yuxiang 21-13 21-15; serta tunggal putra Sun Feixiang (unggulan lima) yang membuyarkan satu-satunya wakil Indonesia di partai final, Chico Aura Dwi Wardoyo, 21-19 21-12.

Sementara kekalahan Chico membuat Indonesia harus puas dengan satu medali perak, plus satu medali perunggu yang disumbangkan ganda putri Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto. Seperti diberitakan sebelumnya langkah Yulfira/Jauza terhenti di semi final di tangan Sayaka Hobara/Nami Matsuyama yang kemudian menjadi jawara.

Secara keseluruhan hasil ini menempatkan Indonesia berada di urutan terakhir dari daftar negara peserta yang berhasil membawa pulang medali. Kontingen Merah putih berada di belakang Malaysia (satu perak dan dua perunggu), Thailand (satu perak dan tiga perunggu), Jepang (satu emas dan dua perunggu) serta Tiongkok di urutan teratas dengan total delapan medali.

Jawara nomor ganda campuran dari Tiongkok He Jiting and Du Yue/sport360.com
Jawara nomor ganda campuran dari Tiongkok He Jiting and Du Yue/sport360.com
Berkaca dari Tiongkok

Patut diakui hasil WJC kali meleset dari target terutama di kategori beregu campuran. Seperti tiga edisi terakhir Merah Putih selalu menjadi finalis sebelum ditumbangkan Tiongkok, kali ini langkah Gregoria Mariska Tunjung dan kolega hanya sampai babak perempatfinal,takluk dari Malaysia. Indonesia pun mengakhiri kiprah di WJC ini berada di peringkat lima setelah Thailand, Jepang, Malaysia dan Tiongkok.

Berbanding terbalik dengan sektor beregu campuran, di nomor perorangan hasil ini melebihi ekpektasi. Indonesia terakhir kali membawa medali empat tahun lalu melalui pasangan ganda campuran Edi Subaktiar/Melati Daea Oktaviani. Sejak 2012 itu, Indonesia berpuasa medali nomor perorangan dan baru terpenuhi kembali kali ini.

Tentu hasil di nomor perorangan itu merupakan buah penampilan dari Chico, Yulfira Barkah serta Jauza Fadhila Sugiarto. Chico sebelumnya hanya ditargetkan tembus babak delapan besar. Sedangkan Yulfira/Jauza tidak memiliki target tinggi karena baru dipasangkan. Hasil ini menunjukkan bahwa ketiganya memiliki potensi untuk terus berkembang.

Penting bagi Indonesia untuk terus berkaca, bahkan lebih serius lagi pada Tiongkok. Kesuksesan Tiongkok menunjukkan secara gamblang proses regenerasi yang berlangsung baik. Tiongkok seakan tak pernah kehabisan bibit pemain berbakat di semua sektor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun