Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Dua Gelar dari Thailand, Harapan di Tengah Tantangan

4 Juni 2017   20:05 Diperbarui: 4 Juni 2017   20:11 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia dan Apriyani di podium tertinggi Thailand GPG 2017/ badmintonthaitoday.com

Indonesia sukses mempertahankan tradisi juara di turnamen level Grand Prix Gold Thailand Open. Sejak 2012-kecuali 2014 karena tur dibatalkan-Indonesia tidak pernah pulang dengan tangan kosong. Minimal satu gelar dibawa pulang dari turnamen yang tahun ini dihelat di Nimibutr Stadium, Bangkok itu.

Melampaui pencapaian tahun lalu dengan satu gelar, tahun ini Indonesia menyabet dua gelar. Gelar pertama disumbangkan pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang turun di partai pembuka. Greysia/Apriani mengalahkan wakil tuan rumah Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong, 21-12 dan 21-12. Satu gelar lagi juga dari nomor ganda melalui Berry Angriawan/Hardianto yang membekuk satu-satunya wakil Eropa, Raphael Beck/Peter Kaesbauer juga dengan straight set, 21-16, 21-16.

Gelar yang diraih kedua pasangan ini memiliki kisah tersendiri. Bagi Greysia dan Apriyani ini menjadi gelar pertama dalam tur perdana mereka. Keduanya baru berpasangan saat tampil di Piala Sudirman yang dihelat beberapa pekan lalu di Gold Coast, Australia. Pasangan yang berbeda usia 11 tahun ini menunjukkan tren positif sejak menyulitkan pasangan Denmark nomor urut dua dunia, Kamilla Rytter Juhl/Christina Pedersen di ajang beregu campuran dua tahunan itu.

Gelar ini tidak lepas dari peran Grace, sapaan Greysia, sebagai katalisator sekaligus mentor bagi Apriyani yang baru berusia 19 tahun. Saat memasuki arena, Apri terlihat tegang. Raut wajah wanita kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara itu tidak secerah seniornya yang selalu mengumbar senyum.

Namun ketegangan itu bisa terurai di lapangan. Semangat yang diberikan Grace membuat Apri mampu mengatasi segala tekanan dan hambatan psikologis dan fokus pada pertandingan. Suntikan semangat tersebut terbukti mampu membakar daya juang Apri yang terlihat pantang menyerah. Lutut Apri sempat berdarah. Namun wanita yang berulang tahun saban 29 April ini tak peduli, atau mungkin tidak tahu, sampai diingatkan wasit.

Meski berpostur pendek dan gempal, Apri memiliki kelenturan yang baik. Agresivitas dan daya jelajahnya cukup baik sehingga bisa mengamankan area pertahanan. Selain itu, tidak diragukan lagi ia memiliki skill yang bagus.

Grace menunjukkan betapa pentingnya pemain senior di lapangan. Ia menjadi stimulus untuk “mengangkat” performa para junior.  Kerendahan hati Grace pun patut diacungi jempol. Sebagai pemain paling senior di Pelatnas PBSI, Grace masih mau merendah untuk membimbing adik-adiknya.

Setelah tandem sepadan, Nitya Krishinda Maheswari harus menepi karena cedera, Grace memikul tanggung jawab untuk memacu prestasi para penerus. Berpasangan dengan Apri, harapan baru itu muncul. Prestasi Grace kali ini membawa kita ke tahun 2013 lalu. Di turnamen yang sama pemain 29 tahun ini berhasil naik podium tertinggi di turnamen pertama setelah berpasangan kembali dengan Nitya, yang sempat bersamanya sejak 2009 hingga 2010.

Menanjak

Performa Berry/Hardi pun tak kalah ciamik, bahkan sedikit lebih mentereng. Kemenangan atas pasangan Jerman menambah lagi koleksi gelar mereka di tahun ini. Pasangan yang kini berada di rangking 31 dunia juga sukses meraih gelar di tur perdana di turnamen level serupa, Malaysia Masters.

Sepanjang  turnamen yang diikuti di tahun ini Berry/Hardi hampir selalu lolos dari babak pertama, bahkan nyaris menjadi langganan perempat final. Kecuali tersisih di babak pertama India Super Series, Berry/Hardi berhasil membuat kejutan seperti lolos ke semi final India Grand Prix Gold, semi final Thailand Masters, semi final Singapore Super Series dan China Grand Prix Gold.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun