[caption caption="Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi (gambar:badmintonindonesia.org)"][/caption]Sementara ini, Indonesia sudah dipastikan menempatkan dua wakil di babak final Chinese Taipei Open Grand Prix 2015. Satu tiket final dari tunggal putra akan diperebutkan oleh dua pemain senior Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro.
Sebenarnya berpeluang terjadi all Indonesian final di sektor ini. Namun langkah Ihsan Maulana Mustofa terhenti di tangan tunggal Taiwan Wang Tzu Wei. Ihsan yang kini berada di rangking 43 dunia menyerah setelah berjuang selama tiga game. Wang yang merupakan peraih medali perak BWF World Junior Championships 2013 berhasil memanfaatkan situasi kehilangan fokus Ihsan karena terganggu dengan keputusan wasit dan mengakhiri laga dengan skor 10-21, 21-8, 15-21.
“Saya kecewa sekali dengan keputusan hakim garis, sudah beberapa kali terjadi di pertandingan ini. Namun yang digame ketiga paling parah, sejak saat itu saya merasa kesal dan kehilangan fokus,” ungkap Ihsan seperti dilansir badmintonindonesia.org.
Satu tiket final lainnya digenggam ganda putri Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi. Wakil Merah Putih ini berhasil membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan teratas asal Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Laga kedua pasangan berlangsung alot. Butuh 72 menit untuk menyudahi pertandingan dengan skor, 12-21, 21-17, 21-19.
Sektor ganda putri berpeluang menciptakan all Indonesian final. Anggia/Ketut masih menanti pemenang antara rekan sepelatnas Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah yang menghadapi wakil Negeri Sakura lainnya Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto.
Langkah Anggia/Ketut gagal diikuti ganda campuran yang baru dipasangkan Muhammad Rian Ardianto/Masta Mahmudin. Muhammad/Masita menyerah dua set langsung di tangan wakil Taiwan Ko-Chi Chang/Hsin Tien Chang dengan skor 21-12 dan 21-16.
