Â
Kurma sudah menjadi salah satu makanan wajib saat Ramadan. Ramadan tanpa kurma sungguh tidak afdol.
Kurma kerap dipilih sebagai camilan saat berbuka puasa. Kandungan serat dan gula yang cukup tinggi membuat makanan yang menjadi salah satu produk favorit dari Timur Tengah ini laris manis.
Selain soal tradisi yang sudah dijaga turun temurun, secara ilmiah pula, mengonsumsi kurma saat berbuka puasa sebagai takjil sangat membantu mengurangi asupan kalori berlebihan saat puasa.
Seperti kita tahu, tidak baik menyantap terlalu banyak makanan langsung setelah mengakhiri masa puasa selama berjam-jam sejak pagi hari.
Terkait kurma ada satu kisah kocak yang sampai saat ini masih terngiang ketika berbicara tentang kurma dan Ramadan.
Pada suatu sore, tepat waktunya berbuka puasa, seorang istri mendekati sang suami dan berkata dengan mantap.
"Ayah, apakah tidak bisa sekali-sekali saat berbuka puasa tidak langsung mengambil sebatang rokok. Cobalah buka puasa tidak pakai rokok. Ayah bisa menggantinya dengan kurma. Bisa kan yah?," kata sang istri dengan nada memelas.
Sang suami terdiam. Beberapa saat ia berpikir akan kebenaran dari kata-kata sang istri. Tak beberapa lama kemudian ia menatap wajah istrinya dengan ekspresi datar.
"Ibu, bukannya aku tidak mau atau tidak suka. Aku sudah berniat untuk buka puasa dengan kurma, kolak, gorengan, dan sebagainya. Aku sudah mencobanya berkali-kali..."