Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Pengen Upgrade Skill Selama Ramadan tapi Bingung Mulai dari Mana?

3 April 2023   23:26 Diperbarui: 3 April 2023   23:55 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi skill learning: shutterstock/airdone via Kompas.com

Apakah perjalanan karier Anda tengah menghadapi tantangan, baik dalam konteks persaingan di pasar kerja maupun pengaruh disrupsi teknologi yang bergerak begitu cepat?

Bila jawaban adalah ya, maka sudah saatnya berbenah. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan agar tetap kompetitif dan memastikan Anda menjadi aset penting bagi pemberi kerja mana pun.

Patut diakui, skill dalam bentuk apa pun sungguh penting. Ia memberikan kita keunggulan tersendiri. Mengingat tren masa depan bergerak ke arah otomatisasi dengan teknologi sebagai sumbu utama, maka meningkatkan keterampilan dan mempelajari hal-hal baru sangat berguna.

Artur Meyster, CTO Career Karma dalam industrytoday.com (18/3/2021) memperkirakan 85 juta orang akan kehilangan pekerjaannya pada tahun 2025 nanti.

Hal ini sejalan dengan wanti-wanti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir beberapa waktu lalu sebagaimana dilansir Kompas.com (15/12/2022).

Berdasarkan studi di tiga negara yakni Amerika Serikat, Jerman, dan Australia, Erick menyebut ada sembilan jenis pekerjaan yang berpotensi hilang pada 2030.

Tenaga jasa penyiapan makanan, tenaga administrasi perkantoran, tenaga jasa transportasi, tenaga produksi manufaktur non-autp, lalu tenaga konstruksi dan ekstraksi.

Selain itu, pekerja pertanian, perikanan, dan kehutanan tradisional, berikut sales dan bidang terkait, manajer media sosial, hingga jasa pengamanan.

Pada waktu bersamaan akan muncul 17 juta jenis pekerjaan baru terkait teknologi.

Hal di atas adalah dampak tak terhindarkan dari revolusi industri yang sudah, sedang, dan akan tersaji di depan mata.

Banyak keterampilan yang sudah dan akan ketinggalan zaman. Kemudian tidak lagi memenuhi kualifikasi untuk pekerjaan di masa depan. Kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang sudah menampakkan diri dalam berbagai wujud adalah isyarat jelas yang mengancam berbagai hal konvensional.

Karena itu, upgrade skill adalah conditio sine qua non atau syarat mutlak, meminjam teori Von Buri. Memiliki dan terus meningkatkan kualitas dan kualifikasi tertentu, mempelajari hal-hal baru, akan memberikan nilai lebih sekaligus keunggulan dibanding yang lain, termasuk di hadapan teknologi.

Bingung memulai?

Mungkin tidak sedikit yang menganggap sepele fenomena di atas. Menganggapnya sebagai isapan jempol belaka. Bisa jadi karena lingkungan kerjanya masih terlalu nyaman. Belum ada alarm berbunyi.

Bisa jadi pula, tanda-tanda sudah terlihat hanya saja bingung bagaimana harus mulai. Pun sudah tahu akan hal itu tetapi tidak yakin harus mulai dari mana.

Pertama, dimulai dengan riset. Mengamati keterampilan dan pengalaman yang sudah dimiliki. Lalu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada.

Selanjutnya, caru tahu keterampilan dan kualifikasi apa yang akan memberikan keunggulan di bidang yang digeluti saat ini. Atau modal untuk mendapatkan pekerjaan impian.

Pertanyaan kemudian, bagaimana mencari tahu semua itu? Berbicara dengan kolega dan atasan, menjelajahi bebagai postingan yang ada di berbagai lini media untuk mendapatkan gambaran terkait kondisi dan tuntutan terkini.

Bila kita ingin menjadi seperti orang lain yang sudah lebih dahulu terjun dalam bidang pekerjaan yang juga diimpikan, maka perlu usaha berani untuk terhubung dengan orang-orang terkait.

Saat ini sudah tersedia berbagai kanal terutama situs jejaring sosial umumnya atau yang khusus terkait pekerjaan. Kemudian tanyakan kepada orang-orang keterampilan dan pengalaman apa yang membantu mereka menggapai impian.

Selain keterampilan yang sangat khusus, zaman sekarang, keterampilan seperti komputer, bahasa, pemasaran, manajemen, dan komunikasi (menulis dan/atau berbicara) sudah menjadi sesuatu yang sudah harus dimiliki.

Kedua, membangun komunikasi dengan perusahaan atau tempat kerja saat ini untuk mendapatkan informasi terkait kesempatan pelatihan tambahan.

Bila tidak, bisa langsung berbicara dengan pihak terkait dalam perusahaan agar bisa mendapat bantuan untuk meningkatkan kemampuan atau skill Anda.

Memang tidak semua perusahaan akan menyediakan karpet merah bagi setiap karyawan. Terkadang butuh komitmen dan keseriusan untuk memberikan timbal balik kepada perusahaan.

Misalnya, dari kesempatan meningkatkan skill apa yang kemudian bisa diberikan kepada perusahaan. Kita pun harus bisa meyakinkan perusahaan akan hal ini.

Mulai bertindak

Ketiga, saat ini tersedia berbagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan. Pelatihan, seminar, lokakarya, hingga kursus bisa ditemukan dengan mudah. Bahkan ada yang menyediakan kesempatan itu secara pro deo alias cuma-cuma.

Ini merupakan tahap lanjut setelah mengetahui keterampilan apa yang ingin ditingkatkan. Tersedia berbagai program yang bisa diikuti secara daring.

Kelas-kelas online tersedia dalam berbagai bentuk dan kemudahan. Bisa disesuaikan dengan jadwal dan kemampuan finansial seseorang.

Tersedia beragam pilihan mulai dari kuliah gratis, video,  dan podcast yang bisa dinikmati kapan saja dan di mana saja. Setiap materi bisa diunduh dan disimpan untuk diputar lagi kapan pun diinginkan.

Untuk pembelajaran informal beberapa situs bisa dicoba. Bahkan, situs-situs tersebut menyediakan kelas untuk meng-upgrade skill di dunia kerja, seperti desain, marketing, sales, public speaking, hingga IT.

Beberapa bisa disebut. Glints ExpertsClass, lalu Khan Academy yang digagas Salma Khan untuk meningkatkan skill di bidang ilmu pengetahun (matematika), seni dan humaniora.

Khan Academy menjadi salah satu sumber belajar online untuk upgrade Skill: https://id.khanacademy.org/
Khan Academy menjadi salah satu sumber belajar online untuk upgrade Skill: https://id.khanacademy.org/

Selain itu, edX yang merupakan situs belajar online yang berdiri sejak 2012. Digarap secara matang oleh Harvard University dan MIT.

Alison juga bisa menjadi pilihan. Situas belajar daring yang berdiri sejak 2007 dan sudah digunakan oleh puluhan juta pengguna di ratusan negara. Di sini tersedia berbagai kurus desain grafis mulai dari mendesain produk, hingga belajar online untuk mendapat gelar tertentu.

Pilihan kursus desain grafis juga bisa mengandalkan Udemy yang akan sangat membantu untuk belajar mendesain logo, karakter, melukis digital, dan banyak lagi dengan mengeluarkan biaya yang cukup terjangkau.

Karya anak bangsa yang bisa diandalkan adalah Ruangguru. Di sana ada sejumlah pilihan program seperti lesonline, ruanguji, atau ruangles. Ruangles menyediakan fasilitas guru privat yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tempat domisili.

Anda familier dengan tagline "take the world's best course, online?" Ya, itu milik coursera yang memfasilitasi belajar online berbagai modul dari berbagai universitas ternama di dunia.

Momentum Ramadan

Bulan Ramadan adalah salah satu kesempatan terbaik untuk meningkatkan kualitas dan potensi diri. Selama sebulan ini kita tidak hanya mengisinya dengan aktivitas spiritual yang terkait puasa, tetapi juga sebagai momentum belajar banyak hal positif.

Mulai menetapkan tujuan dan target tertentu, sama halnya ketika melakukannya untuk urusan agama.

Baiklah tujuan itu ditetapkan secara jelas dan tertuju pada fokus tertentu yang benar-benar akan membantu profesi kita.

Kerangka kerja SMART bisa dipakai untuk memastikan sasaran itu Spesifik (Specific), Terukur (Measurable), Dapat Dicapai (Achievable), Relevan (Relevant), dan Berbatas Waktu (Time-Bound).

Kerangka itu membantu kita agar tetap di jalur yang benar dengan serangkaian proses sederhana mulai dari pertimbangan jadwal (tanggal mulai dan selesai dari masing-masing tugas), sampai mengevaluasi relevansi dari setiap tugas agar benar-benar berarti.

Bila kita kurang yakin untuk melakukannya sendiri, bisa juga meminta bantuan pada orang lain yang bisa kita sebut mentor. Mentor dengan spesialisasi dan keahlian dalam ketrampilan yang ingin kita pelajari.

Kehadiran mentor akan membantu memotivasi, mengarahkan, hingga memberdayakan anda. Ia memberikan masukan penting dan memandu  arah yang benar.

Oh ya, pada tahap tertentu, selain mengandalkan mentor, kita pun butuh orang lain untuk memberikan umpan balik secara objektif dan konstruktif.

Keluarga, teman, rekan kerja, hingga atasan adalah mereka yang bisa dimintai masukan untuk membantu kita melihat diri dari padangan mata berbeda.

Nah, apakah Anda sudah punya daftar hal apa saja yang akan ditingkatkan selama bulan penuh berkah ini? Skill apa yang akan Anda upgrade?

Bila saya harus membuat daftar, maka akan sangat panjang. Jujur, banyak hal yang ingin saya tingkatkan. Banyak hal baru yang mau saya pelajari. Mulai dari bidang pemasaran, desain, sampai keterampilan berbahasa.

Hanya saja, kita perlu cakap menata diri. Metode SMART secara tidak langsung menganjurkan untuk membuat skala prioritas. Dengan demikian, ada sesuatu yang benar-benar meningkat dalam diri, buah perjuangan terukur selama Ramadan.

Sampai di sini, apakah masih bingung harus mulai upgrade skill dari mana? Semoga tidak, kawan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun