Kerangka itu membantu kita agar tetap di jalur yang benar dengan serangkaian proses sederhana mulai dari pertimbangan jadwal (tanggal mulai dan selesai dari masing-masing tugas), sampai mengevaluasi relevansi dari setiap tugas agar benar-benar berarti.
Bila kita kurang yakin untuk melakukannya sendiri, bisa juga meminta bantuan pada orang lain yang bisa kita sebut mentor. Mentor dengan spesialisasi dan keahlian dalam ketrampilan yang ingin kita pelajari.
Kehadiran mentor akan membantu memotivasi, mengarahkan, hingga memberdayakan anda. Ia memberikan masukan penting dan memandu  arah yang benar.
Oh ya, pada tahap tertentu, selain mengandalkan mentor, kita pun butuh orang lain untuk memberikan umpan balik secara objektif dan konstruktif.
Keluarga, teman, rekan kerja, hingga atasan adalah mereka yang bisa dimintai masukan untuk membantu kita melihat diri dari padangan mata berbeda.
Nah, apakah Anda sudah punya daftar hal apa saja yang akan ditingkatkan selama bulan penuh berkah ini? Skill apa yang akan Anda upgrade?
Bila saya harus membuat daftar, maka akan sangat panjang. Jujur, banyak hal yang ingin saya tingkatkan. Banyak hal baru yang mau saya pelajari. Mulai dari bidang pemasaran, desain, sampai keterampilan berbahasa.
Hanya saja, kita perlu cakap menata diri. Metode SMART secara tidak langsung menganjurkan untuk membuat skala prioritas. Dengan demikian, ada sesuatu yang benar-benar meningkat dalam diri, buah perjuangan terukur selama Ramadan.
Sampai di sini, apakah masih bingung harus mulai upgrade skill dari mana? Semoga tidak, kawan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H