Sean Longstaff, nama yang tidak terlalu familiar sekalipun untuk konteks sepak bola Inggris, menjadi pusat perhatian saat Newcastle United menjamu Southampton di Stadion St James' Park, Rabu (1/2/2023) dini hari WIB.
Gelandang berusia 25 tahun yang merupakan produk lokal tampil sebagai pembeda. Dua gol di kandang sendiri dan di hadapan mayoritas fan memastikan klub berjuluk The Magpies itu menjebol tembok tebal yang selama ini membentengi mereka untuk meraih prestasi.
Sejarah baru akhirnya tercipta. Kemenangan 2-1 mengantar Newcastle ke final Carabao Cup atau Piala Liga Inggris 2022/2023.
Kemenangan agregat 3-1, setelah di leg pertama di markas The Saints menang satu gol tanpa balas, membuat klub yang berdiri sejak 1892 itu bisa merasakan lagi final setelah menanti 24 tahun.
Bila kita merunut sepak terjang The Magpies di kancah sepak bola Inggris, klub itu terakhir kali ke final dan bermain di Wembley pada musim 1998/1999 dalam gelaran final Piala FA. Sayangnya, mereka gagal menggapai klimaks.
Setan Merah saat itu terlalu tangguh untuk ditaklukkan, tidak hanya di level domestik tetapi juga Eropa.
Di bawah arahan Sir Alex Ferguson dan dengan para pemain seperti Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer mereka sanggup meraih treble. Selain, Piala FA, lemari prestasi bertambah dengan trofi Premier League dan Liga Champions.
Kembali ke Sean Longstaff. Pemain 25 tahun membuka keunggulan saat laga baru berjalan lima menit. Bermula dari umpan ciamik bek sayap kanan, Kieran Trippier, ia menyambutnya dengan tembakan keras dari dalam kotak penalti.
Pesona Sean berlanjut. Tak lebih dari 16 menit kemudian, ia kembali mencatatkan namanya di papan skor. Ia menuntaskan operan matang Miguel Almiron yang melakukan penetrasi dari sisi kiri pertahanan tim tamu.
Brace Sean kemudian diperkecil oleh Che Adams untuk melengkapi drama 30 menit pertama. Che sanggup memaksimalkan kesalahan umpan gelandang tuan rumah, Joseph Willock.