Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ngeri-Ngeri Sedap Undian BWF World Tour Finals 2022: Ginting vs Jojo dan Apri/Fadia di Grup Neraka

6 Desember 2022   10:02 Diperbarui: 7 Desember 2022   03:00 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rangkaian turnamen bulu tangkis penutup tahun kalender BWF World Tour 2022 sudah dimulai. Setelah dua tahun diusik oleh pandemi Covid-19 yang dampaknya masih terasa hingga kini, Gala Dinner kembali digelar.

Acara pembuka BWF World Tour Finals ini sempat diragukan terlaksana ketika Guangzhou, China menjadi tuan rumah. Berpindahnya host dari Guangzhou ke Bangkok, Thailand dengan rentang waktu yang sangat singkat ternyata memungkinkan terselenggaranya serangkaian seremoni yang telah menjadi bagian dari BWF World Tour Finals.

Selain Gala Dinner dengan daya tarik penampilan para kontestan, Player of the Year Award Ceremony pun bisa dilakukan di panggung yang sama. Tak kalah penting, sebagai satu kesatuan, undian fase grup.

Centara Grand & Bangkok Convention Center, Center World, Bangkok, Thailand, pada Senin (5/12/2022) malam WIB menjadi panggung keakraban delapan wakil atau pasangan terbaik dari setiap nomor sebelum mereka dibagi ke dalam dua grup berbeda untuk bertarung demi total hadiah 1.5 juta USD, sejak 7-11 Desember 2022.

Menariknya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi wakil semata wayang Indonesia yang mendapat kesempatan naik ke panggung.

Pasangan ganda putra ini terpilih sebagai Most Improved Player of The Year. Keduanya menyisihkan dua saingan utama yakni Jeong Na Kim/Kim Hye Jeong (Korea Selatan) dan Prannoy H.S. (India).

Fajar/Rian bersanding dengan Viktor Axelsen (Denmark) yang menyabet Male Player of The Year, Akane Yakaguchi (Jepang) sebagai Female Player of The Year, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) pemenang Pair of The Year, dan Kodai Naraoka (Jepang) yang empat kali masuk final dan juara Vietnam Open tahun ini sebagai pemain muda terbaik atau pemenang Eddy Choong Most Promising Player.

Pemain muda Jepang, Kodai Naraoka menjadi pemenang Eddy Choong Most Promising Player of the Year: bwfbadminton.com
Pemain muda Jepang, Kodai Naraoka menjadi pemenang Eddy Choong Most Promising Player of the Year: bwfbadminton.com

Juga beberapa nama seperti Daiki Kajiawara (Jepang), Manisha Ramadass (India), dan Thomas Wandschneider/Rick Cornell Hellman (Jerman) yang masing-masing memenangi penghargaan Male ParaBadminton Player of The Year, Female ParaBadminton Player of The Year, dan ParaBadminton Pair of The Year. Mereka menyisihkan beberapa kandidat termasuk dua pasangan ganda campuran dari Indonesia yakni Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah dan Subhan/Rina Marlina.

Ngeri-ngeri sedap

Seperti kita tahu, Indonesia merupakan satu dari 11 negara yang berpartisipasi di BWF World Tour Finals 2022 dengan mengirim tujuh wakil dari total 40 peserta. Jumlah tersebut menempatkan tim Merah-Putih sebagai penyumbang wakil terbanyak kedua setelah China dengan delapan utusan.

Seperti China, Indonesia pun akhirnya punya wakil di semua sektor. Tahun sebelumnya di Bali sebagai tuan rumah hanya meloloskan empat wakil.

Sedihnya, tidak ada utusan dari sektor tunggal, baik putra maupun putri.  Ganda campuran dan ganda putri masing-masing satu wakil, mendampingi ganda putra yang mengirim utusan maksimal yakni dua pasang.

Kali ini, Indonesia berhasil menorehkan catatan tersendiri. Tidak lepas dari drama yang dimulai dari mundurnya P.V Sindhu sehingga membuka kesempatan bagi Gregoria Mariska Tunjung dan mundurnya pasangan Jepang Nami Matsuyama/Chiharu Shida sehingga pasangan muda yang belum lama berpasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berkesempatan debut di panggung akbar itu.

Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran) melengkapi wakil Merah-Putih.

Saling jegal

Menyusul undian yang dilakukan pada hari yang sama, beberapa kenyataan "ngeri-ngeri sedap" harus diterima.

Pertama, seperti diprediksi, kemungkinan kedua tunggal putra Indonesia berada di grup yang sama, akhirnya terbukti.

Jojo yang berada di urutan empat teratas, akhirnya satu grup dengan Ginting yang berada di lingkaran empat terbawah.

Sepert kita tahu, BWF mengatur pembagian unggulan demikian. Unggulan pertama dan kedua di dua grup berbeda. Demikian juga unggulan ketiga dan keempat tidak akan saling sikut lebih awal. Singkatnya, unggulan pertama dan kedua, juga ketiga dan keempat, dipisah.

Jojo dan Ginting dipertemukan di Grup B yang juga dihuni oleh Chou Tien Chen dan Loh Kean Yew. Meski tragedi "perang saudara" tak terhindarkan di awal, Jojo dan Ginting sedikit bernapas lega karena mereka tidak harus bertemu Viktor Axelsen, "monster" yang paling ingin mereka tumbangkan.

Keduanya harus bersaing untuk memperebutkan tiket ke semifinal. Dari masing-masing grup hanya akan meloloskan dua wakil untuk kemudian diundi untuk mengetahui lawan di semifinal.

Axelsen yang menjadi tunggal putra paling bersinar tahun ini bakal bersaing dengan "rising star" Kodai Naraoka (Jepang) dan dua pemain senior yakni Prannoy H.S (India) dan Lu Guang Zu (China).

Di atas kertas, perjuangan duo Indonesia itu tidak akan mudah. Selain harus saling mengalahkan, keduanya pun harus bisa memaksimalkan pertarungan menghadapi Chou dan Loh Kean Yew bila ingin kompak melenggang ke fase selanjutnya.

Sementara itu, langkah Axelsen di fase grup sepertinya masih sukar dibendung. Ia memiliki catatan yang bagus berhadapan dengan semua pemain tunggal putra terbaik saat ini.

Hasil undian tunggal putra BWF World Tour Finals 2022: bwfbadminton.com
Hasil undian tunggal putra BWF World Tour Finals 2022: bwfbadminton.com

Kedua, seperti disinggung sebelumnya, sektor ganda putra Indonesia bisa sedikit tersenyum lantaran Fajar/Rian dan The Daddies tidak harus bertemu di babak grup. Ya, keduanya adalah dua unggulan teratas sehingga terpisah grup.

Dari hasil undian, bisa dikatakan, persaingan di kedua grup cukup merata. Walau terhindar dari rekan senegara, Fajar/Rian dan The Daddies akan menghadapi persaingan ketat.  

The Daddies yang berada di Grup B akan kembali beradu dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) yang pernah mengalahkan mereka di sejumlah kesempatan terakhir termasuk dalam perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.

Selain The Daddies dan pasangan juara dunia 2022, grup itu juga ditempati Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) dan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark).

Fajar/Rian yang menjadi unggulan teratas akan menghadapi pasangan nomor satu BWF, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), berikut Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia) dan Choi Sol-gyu/Kim Won-ho (Korea Selatan).

Ada peluang kedua wakil Indonesia melewati hadangan di fase grup. The Daddies adalah pasangan yang sudah sangat berpengalaman bahkan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang pernah menjadi juara di turnamen itu sejak edisi 2018.

Sementara Fajar/Rian telah membuktikan konsistensi mereka. Pasangan dengan sepak terjang dan prestasi paling moncer tahun ini diharapkan bisa menggapai klimaks di Bangkok.

Ketiga, Gregoria Mariska berada di Grup A bersama Chen Yu Fei (China), An Se-young (Korea Selatan), dan Akane Yamaguchi (Jepang)

Di grup berbeda ada Tai Tzu Ying (Taiwan), He Bing Jiao (China), Ratchanok Intanon (Thailand), dan Busanan Ongbamrunghphan (Thailand).

Grup A bakal menghadirkan pertarungan ketat. Tiga unggulan Chen, An Se-young, dan Akane akan bertarung memperebutkan dua tempat teratas.

Ketiganya pun pernah merasakan gelar juara. Chen Yu Fei (2019), An Se-young (2021) dan Akane Yamaguchi ( 2016). Apakah Jorji bisa bersinar di antara para bintang itu?

Sementara Tai yang tiga kali jadi juara (2014, 2017, 2020), akan meladeni He Bing Jiao yang sedang dalam performa terbaik dengan empat gelar tahun ini, serta Intanon dan Busanan yang masih cukup konsisten bersaing di papan atas.

Grup neraka

Keempat, ada yang kurang pada edisi kali ini. Tidak ada wakil Jepang yang menjadi salah satu kekuatan ganda putri beberapa tahun terakhir.

Persaingan tetap akan sengit. Jeong Na-eun/Kim Hye-jeong (Korea Selatan), Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (Thailand), Vivian Hoo/Lim Chiew Sien (Malaysia), dan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand) akan bertarung di Grup A.

Apri/Fadia akan meladeni duo China, Zhang Shu Xian/Zheng Yu dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dan jawara French Open 2022 asal Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.

Grup B bisa disebut sebagai grup neraka bagi Apri/Fadia. Pasangan senior-junior Negeri Tirai Bambu serta harapan baru ganda putri Negeri Jiran akan menguji Apri/Fadia yang tahun ini tampil mencolok dengan merebut gelar di Malaysia dan Singapura.

Undian ganda putri BWF World Tour Finals 2022: bwfbadminton.com
Undian ganda putri BWF World Tour Finals 2022: bwfbadminton.com

Kelima, Rinov/Pitha ditakdirkan bersua pasangan China yang berusaha mengambil kembali takhta ganda campuran Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, plus Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (Malaysia) dan Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis).

Zheng/Huang adalah favorit. Mereka nyaris tak terkalahkan sejak kehilangan puncak ranking dunia. Sembilan gelar mereka raih yang membuat mereka layak menerima penghargaan tahun ini.

Juara bertahan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai berada di Grup B bersama kompatriot mereka Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran.

Langkah wakil tuan rumah ini akan mendapatkan tantangan dari Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China) dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.

Terpisahnya Zheng/Huang dan Bass/Popor membuat persaingan bisa lebih merata. Terbuka pula kemungkinan menciptakan final ideal antara dua pasangan teratas dunia itu. Kesempatan bagi Bass/Popor untuk tampil gemilang di kandang sendiri dan meredam Zheng/Huang ke tangga juara.

Apakah Rinov/Pitha tidak pantas diperhitungkan? Tentu tidak. Namun, terlalu berlebihan bila kita mematok target tinggi kepada pasangan pendatang baru.

Lantas, sejauh mana langkah tujuh wakil Indonesia? Berapa gelar bisa dibawa pulang?

PBSI sendiri belum bisa memastikan target. Biarlah para pemain fokus di babak grup, baru setelah itu melihat peluang.

Harapan terbesar tentu pada sektor ganda putra. Fajar/Rian yang sudah empat kali naik podium tahun ini diharapkan bisa bersinar di Bangkok.

Demikian juga pasangan gaek yang kaya pengalaman diharapkan bisa mengatur energi seefektif mungkin agar bisa berjaya lagi meski sudah terpisah jarak sekian tahun sejak menjadi juara edisi  2018, atau jauh sebelum itu pada 2008 di era BWF Super Series Masters Finals saat Ahsan berpasangan dengan Markis Kido.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun