Sejak sebelum itu pun, kerja orang tua yang juga melibatkan dokter dan pihak terkait lainnya juga tidak ringan. Memberikan intervensi yang tepat, terutama soal nutrisi. Kepada mereka harus diberikan asupan protein hewani yang memadai misalnya untuk meningkatkan berat badan mereka.
Juga dukungan dari lingkungan atau orang-orang sekitar untuk menguatkan orang tua dan anak. Lingkungan perlu memberikan sokongan moral dan psikologi bukannya membebani mereka dengan berbagai penilaian dan sikap buruk.
Memang patut diakui, perjalanan orang tua bersama anak yang lahir prematur sungguh berat. Apalagi bila itu terjadi pada keluarga yang belum siap baik secara fisik, finansial maupun mental. Â Ibu yang mengalami postpartum emotion, memiliki kendala dalam menyusui, lelah, kurang mendapat dukungan dari pasangan, hingga stigma di kalangan masyarakat.
Enam langkah
Irma Gustiana Andriani memberikan panduan untuk menstimulasi potensi anak prematur yang bisa dilakukan sejak dini.
Pertama, pentingnya deteksi dini gangguan kesehatan. Orang tua tidak bisa bekerja sendiri. Perlu membutuhkan bantuan dari dokter untuk membantu mengidentifikasi dan mengatasi berbagai hambatan yang muncul.
Kedua, meningkatkan imunitas sehingga bisa menekan berbagai gangguan kesehatan. Bukan rahasia lagi, bayi yang lahir prematur rentan mengalami berbagai masalah.
Penting memberikan nutrisi yang seimbang, asupan vitamin yang cukup, hingga jam istirahat cukup dan pola tidur teratur.
Ketiga, menemukan tanda awal potensi anak. Potensi itu harus dipantau sebagaimana pada anak yang lahir normal. Orang tua terus memperhatikan kebiasaan dan minat sang buah hati.
Kunci agar potensi dan minatnya bisa terlihat, "Berikan peluang untuk eksplorasi dan mendorong kreativitas anak."
Membiarkan mereka terlibat dalam proses belajar aktif dan partisipatif.