El Clasico jilid 1 2022/2023 sungguh menyakitkan bagi Barcelona. Tidak hanya soal hasil akhir di Santiago Bernabeu, Minggu (16/10/2022) malam WIB yang tidak berpihak pada mereka. Tetapi bagaimana tim ini dikalahkan Real Madrid yang sesungguhnya tidak lebih dominan dari mereka.
Skor akhir pertemuan dua musuh bebuyutan untuk edisi ke-250 ini adalah 3-1 untuk kemenangan tuan rumah. Â Lebih dari cukup bagi Madrid untuk mengamankan posisi puncak dengan 25 poin dari sembilan laga, unggul tiga angka dari Barca di posisi kedua.
Bila kita memperhatikan jalannya pertandingan, penguasaan bola sesungguhnya ada di tangan Barcelona.
Statistik mencatat, Barcelona unggul, baik dalam "ball possession" maupun "shots on target." Perbandingan penguasaan bola adalah 57 persen untuk Barca dan 43 persen untuk tuan rumah.
Tim tamu mampu melepaskan 18 percobaan dengan lima di antaranya tepat sasaran. Jumlah tersebut lebih banyak dari Madrid dengan 4 tendangan "on target" dari delapan upaya.
Lantas, apa yang membuat angka-angka itu tidak berpelukan dengn hasil akhir? Mengapa Barca tidak bisa menghindarkan diri dari kekalahan pertama di pentas LaLiga musim ini?
Di sanalah letak persoalan Barcelona. Tim yang tengah bersemangat untuk bangun dari keterpurukan dengan Xavi Hernandez sebagai harapan baru, ternyata belum mampu mencapai level yang ideal untuk bersaing dengan tim-tim besar lainnya.
Setelah melewati tahun penuh penderitaan baik secara finansial maupun sumber daya pemain, di tangan Xavi mereka berupaya menata kembali kekuatan dengan langkah berani membelanjakan banyak uang untuk mendatangkan sejumlah pemain  yang sudah jadi.
Keberanian lantaran terjadi di saat kondisi klub masih tertatih-tatih, hal mana yang membuat raksasa Catalonia ini turut menjadi sasaran kritik dan sinis.
Kedatangan para pemain di musim panas ini seperti  Jules Kounde, Raphinha hingga mesin gol Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, ternyata belum mampu mengangkat sekaligus menempatkan tim tersebut pada level yang konsisten.