Bagaimana Anda menilai penampilan Timnas Indonesia saat bersua untuk kedua kalinya dengan Curacao dalam FIFA Matchday, Selasa (27/9/2022) malam WIB?
Adakah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kemenangan beruntun skuad Garuda atas lawannya yang memiliki ranking FIFA jauh lebih tinggi?
Tak lebih dari tiga hari setelah membungkam negara mungil di Laut Karibia 3-2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, armada Shin Tae-yong (STY) membuktikan hasil positif tersebut bukan kebetulan semata.
Belum lesap euforia atas hasil positif tersebut, tim Merah-Putih kembali memetik kemenangan. Curacao kembali bertekuk lutut, meski mereka memiliki deretan pemain dengan pengalaman tingkat Eropa dan kini bertengger di lingkaran 80 dunia.
Keunggulan 2-1 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat  lebih dari cukup menunjukkan potensi besar Indonesia sebagai tim yang patut diperhitungkan.
Hebatnya lagi, tidak seperti Curacao yang masih mengandalkan beberapa pemain yang sudah lewat kepala tiga, Indonesia malah lebih banyak bertumpu pada pemain muda dengan rata-rata usia tak lebih dari 22 tahun.
STY nekat membuat sebuah terobosan besar. Ia seperti memotong satu generasi dan menanggalkan formalitas dan basa-basi berjenjang untuk langsung mengorbit para pemain muda menjadi bagian dari tim senior.
Jelas, itu menjadi satu nilai positif sekaligus nilai lebih dari STY dan tim yang ia racik saat ini. Untuk sampai ke sana, STY jelas mempertaruhkan banyak hal. Keberanian, reputasi, hingga posisinya.
Namun, proyek nekat dan visi luhur STY untuk mendongkrak level timnas senior kemudian memberikan kebanggaan bagi negara besar dengan lebih dari 270 juta jiwa.
Ya, hanya kurang dari sepekan terakhir, kita bersukacita bersama timnas yang kini masih berjibaku di posisi 150-an FIFA, setelah beberapa waktu sebelumnya kita lebih dahulu dibuat tersenyum olehnya ketika tim nasional U-20 memastikan satu tempat di putaran final Piala Asia U-20 2023. STY sudah memastikan tahun depan tim senior dan tim muda berlaga di pentas Asia.Â